Amal yang Disanggah Langsung oleh Allah Ta’ala
DAARUTTAUHIID.ORG | Ikhlas merupakan kunci utama dalam beribadah. Diterima atau tidak amal seseorang akan dilihat dari rasa keikhlasannya. Oleh karenanya penting bagi seseorang untuk menata niat, niat yang lurus dan kuat.
Imam Ghazali menyampaikan ikhlas beribadah dilakukan bersamaan dengan yang dikerjakan. Maka dari awal sampai akhir, seseorang seharusnya terus mengerjakan dengan ikhlas. Imam al-Ghazali juga menambahkan tentang ikhlas dalam memohon pahala kepada Allah. Karena pahala hanya akan didapat jika sebuah amal dilakukan dengan ikhlas.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam juga sudah mengingatkan agar setiap perbuatan dibarengi dengan ikhlas. Keikhlasan ini pula yang menentukan semua amal diterima atau ditolak kelak.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam telah memberikan contoh mengenai 3 golongan yang amalan mereka justru dibantah oleh Allah Ta’ala. Hal itu telah dipesankan oleh Nabi Muhammad dalam sebuah hadits yang berbunyi:
“Orang yang pertama kali diputuskan pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang mati syahid di jalan Allah. Lalu dia didatangkan, kemudian Allah memperlihatkan kepadanya nikmat-Nya, maka dia pun mengenalinya. Allah berkata, ‘Apa yang telah engkau lakukan dengan nikmat itu?’
Orang tersebut berkata, ‘Aku telah berperang di jalan-Mu sampai aku mati syahid.’ Lalu Allah Ta’ala berkata, ‘Engkau dusta, akan tetapi engkau melakukan itu supaya disebut sebagai seorang pemberani dan ucapan itu telah dilontarkan.’ Kemudian diperintahkan agar orang tersebut dibawa, maka dia diseret dengan wajahnya (terjerembab di tanah), sampai dia pun dilemparkan di neraka.
Kemudian ada orang yang belajar agama dan mengajarkannya, serta membaca Al-quran. Lalu orang itu didatangkan, lalu Allah Ta’ala memperlihatkan nikmat-Nya dan orang itu pun mengenalinya.
Allah berkata, ‘Apa yang telah engkau lakukan dengan nikmat itu?’ Orang itu menjawab, ‘Aku telah belajar agama, mengajarkannya dan aku telah membaca Al-quran.’
Allah berfirman ‘Engkau dusta, akan tetapi engkau belajar agama supaya disebut orang alim dan engkau membaca Alquran supaya disebut qari dan ucapan itu telah dilontarkan.’ Kemudian diperintahkan agar orang tersebut dibawa, maka dia pun diseret dengan wajahnya.
Kemudian ada seorang laki-laki yang diberikan kelapangan oleh Allah dan menganugerahinya segala macam harta. Lalu dia pun didatangkan, lalu Allah memperlihatkan nikmat-Nya itu dan orang itu pun mengenalinya. Allah Ta’ala berkata, ‘Apa yang telah engkau lakukan dengan nikmat itu?’
Orang itu mengatakan, ‘Aku tidak meninggalkan satu jalan pun sebagai peluang untuk berinfak melainkan aku berinfak di situ semata-mata karena-Mu.’
Allah Ta’ala berfirman, ‘Kau bohong, kau melakukan seperti itu supaya disebut dermawan dan ucapan itu telah dilontarkan.’ Maka orang itu diperintahkan untuk dibawa, lalu dia pun diseret dengan wajahnya (terjerembab di tanah), kemudian dia dilemparkan di neraka.”
Demikianlah cerita 3 orang disanggah amalnya karena tidak didasari oleh rasa ikhlas kepada Allah Ta’ala.