Kisah Menikahnya Nabi dengan Siti Hafsah di Bulan Syaban
DAARUTTAUHIID.ORG | Salah satu peristiwa yang telah ditulis dalam sejarah kehidupan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam ialah menikahnya baginda Rasul dengan putri Umar bin Khattab yang bernama Siti Hafsah.
Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad, Siti Hafsah pernah menikah dengan sahabat Nabi yaitu Khunais bin Hudzafah. Namun, ia meninggal dunia dalam perang Badar, sehingga status Hafsah menjadi janda.
Sebagai seorang ayah, Umar merasa sedih ketika putrinya kehilangan suami. Bahkan Umar merasa khawatir setelah putrinya menjanda tidak ada lagi pria yang ingin menikahi.
Namun, kesedihan dan kekhawatiran Umar berubah menjadi bahagia setelah mengetahui bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersedia menikahi Siti Hafsah.
Keputusan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam untuk menikahi Siti Hafsah merupakan keputusan strategis, karena Hafsah adalah putri dari Umar, seorang yang terkemuka dan disegani di Kota Madinah saat itu.
Bersatunya Rasulullah dan Hafsah dalam tali pernikahan secara langsung menggabungkan dua keluarga yang sempat berselisih pendapat saat itu, antara keluarga Nabi Muhammad dan keluarga Umar bin Khattab.
Berapa mahar yang diberikan Rasulullah ketika menikahi Hafsah? Dalam kitab Siyaru A’lam Al’Nubala yang ditulis oleh Imam Al-Dzahabi disampaikan bahwa mahar yang diberikan sebesar 400 dirham.
Menurut Imam Al-Dzahabi, mahar sebanyak ini merupakan bentuk penghargaan dan rasa hormat Nabi Muhammad kepada Hafsah dan ayahnya Umar bin Al-Khaththab.
Setelah menikah dengan Siti Hafsah, ia menjadi salah satu istri yang paling setia dan mencintai Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam.
Siti Hafsah juga terkenal sebagai seorang yang sangat pintar dalam menghafal Al-Quran dan sering menjadi guru bagi para sahabat lainnya dalam membaca dan memahami Al-Quran.Tulisan di atas mengingatkan kita pada salah satu momen kehidupan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam, bahwa kita selaku umat Nabi Muhammad harus memahami sejarah kehidupan Nabi untuk diambil hikmahnya. (Arga)
Baca juga: Kisah Rasulullah dan Renovasi Ka’bah