Pahala Sedekah Air dan Manfaatnya

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Suatu hari Sa’ad bin Ubadah salah seorang sahabat dekat Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling utama?” Rasullullah pun menjawab, “Memberikan air.” (HR Ibnu Majah).

Kenapa air yang paling utama? Karena air meruapakan kebutuhan hidup manusia. Tingkat prioritas kebutuhan air jauh lebih besar daripada kebutuhan makanan. Manusia akan lebih lama bertahan hidup dengan ketersediaan air ketimbang hidup dengan makanan.

Dalam tubuh manusia didominasi oleh unsur air, maka kebutuhan jauh lebih besar dan harus dipenuhi. Air menjadi sumber kehidupan yang diberikan Allah Ta’ala kepada seluruh makhluk di bumi. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Ta’ala yang artinya:

“Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.” (QS al-Anbiya : 30).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bahkan menyampaikan bahwa menyedekahkan air, terlebih khusus pada orang yang kehausan merupakan amal sedekah yang paling utama. Rasulullah pernah melarang dan menecer orang-orang yang suka memonopoli air untuk kepentingan pribadi sehingga membuat orang lain merasakan kesulitan dalam mendapatkan air.

Pahala sedekah air juga akan bermanfaat bagi seseorang apabila ia sudah meninggal dunia. Diceritakan ketika suatu hari Sa’ad berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, apakah ibuku yang sudah meninggal dunia dapat mengambil manfaat dari sedekah yang akan aku berikan atas namanya?”

Nabi menjawab, “Ya.” Sa’ad bertanya, “Lantas, apa yang ingin Anda perintahkan kepadaku?” Rasul menjawab, “Berikanlah (sedekahkanlah) air.” (HR ad-Daruquthni).

Sedekah air juga bisa menjadi sebab seseorang mendapatkan syafaat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam pada hari kiamat nanti. Allah tidak akan menyia-nyiakan amal shaleh seseorang, sekecil apa pun itu jumlahnya.

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Pada hari kiamat kelak, orang-orang akan berdiri berbaris-baris. Kemudian, salah seorang ahli neraka berjalan menuju seseorang, lalu ia berkata kepadanya, ‘Wahai Fulan, tidak ingatkah kamu ketika suatu hari kamu meminta air kepadaku, lalu aku memberimu seteguk air?’ Maka, ahli neraka itu pun diberikan syafaat (diringankan siksanya).” (HR Ibnu Majah).

Menyedekahkan air oleh sebagian orang menganggap sesuatu yang tidak ada gunanya atau dianggap sesuatu yang kecil. Padahal, justru sesuatu yang dianggap mulia di hadapam Allah Ta’ala.