Seistimewa Apa Keluarga Imran, Sehingga Allah Cantumkan dalam Al Quran?

DAARUTTAUHIID.ORGSalah satu keluarga yang disebut dalam Al-Qur’an ialah keluarga Imran, yang dinamai dengan surat Ali Imran. Keluarga Imran atau Ali Imran memiliki kedudukan yang agung di sisi Allah Ta’ala.

Keluarga yang biasa yang dipuji sejajar dengan keluarga Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:

اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىٓ اٰدَمَ وَنُوْحًا وَّاٰلَ اِبْرٰهِيْمَ وَاٰلَ عِمْرَانَ عَلَى الْعٰلَمِيْنَۙ

“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing).” (QS. Ali Imran: 33)

Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah memilih diatas segala umat dua Nabi, yaitu Adam dan Nuh, serta dua keluarga yaitu keluarga Ibrahim dan keluarga Imran yang dianggap sebagai keluarga ideal.

Nabi Nuh dianggap gagal dalam mendidik anaknya, sehingga Allah menegur Nabi Nuh saat dia tidak sanggup membimbing anaknya. Kemudian Allah Ta’ala berfirman:

”Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya ia adalah perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.” (QS. Hud: 46)

Teguran tersebut Allah sampaikan kepada Nabi Nuh ‘alaihissalam setelah Nabi Nuh bertanya kepada Allah, mengapa anaknya ikut ditenggelamkan dengan orang-orang kafir.

Keluarga Imran merupakan keluarga seperti manusia biasa lainnya yang bisa menjadi sejajar dengan keluarga Nabi, sebuah keluarga kecil, pasangan suami istri dengan dua anak perempuan.

Istri Imran bernama Hannah binti Faquda, ada pula yang menyebut Qa’uda bin Qubaila. Hannah ialah seorang wanita yang dikenal tekun beribadah.

Sebagaimana kisahnya disebut dalam Al-Qur’an. Ingatlah ketika istri Imran berkata:

“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Ali Imran: 35).

Sedangkan istri Imran terus memohon dan bernazar pada Allah agar anaknya itu menjadi hamba terpilih, taat, mengabdi, dan mendapatkan bimbingan serta penjagaan dari Allah.

Orangtua harus berperan memberikan fasilitas yang baik dan tepat, agar dapat mendekatkan anak dengan cita-cita yang diharapkan.

Orangtua juga harus memilih pembimbing terbaik bagi anak-anaknya, agar bisa mengarahkan anak sesuai cita-cita yang diharapkan.

Allah telah memberikan contoh nyata keluarga yang ideal dalam Al-Quran. Jadi sebenarnya kita tidak perlu mencari contoh yang jauh, karena semuanya telah tercantum dalam Al-Quran.

Hikmahnya, bahwa kita tidak cukup menjadi baik hanya sendiri. Tetapi kebaikan itu harus diajarkan secara umum kepada keluarga terdekat kita, bahkan sampai kepada masyarakat. (Arga/Wahid)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG