Wakaf DT Sambut Hangat Lawatan Kerja BWI Provinsi Kalsel

DAARUTTAUHIID.ORG | BANDUNG – Wakaf Daarut Tauhiid sambut hangat kedatangan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada (27/9/2023). Kunjungan tersebut berlangsung di lantai dasar Masjid DT Bandung.

Dalam rangka lawatan kerja, sejumlah 12 orang perwakilan BWI Kalsel hadir pada kegiatan tersebut.

Di kesempatan tersebut, hadir Ketua Badan Pelaksana BWI Provinsi Kalsel, Drs. H. M. Fadli Mansur beserta jajarannya.

Sementara itu, hadir pihak Wakaf DT, ustadz Fahrudin Nazhir Wakaf DT, Dodi Ekapriades Topan, Direktur Wakaf DT beserta jajarannya.

Studi Banding tersebut membahas tata kelola Wakaf DT khususnya bidang Wakaf Produktif.

Dalam sambutannya, Fadli Mansur menyampaikan rasa syukur dan berterimakasih kepada Lembaga Wakaf DT, karena telah menyambut dengan penuh kehangatan.

“Kami mengapresiasi Wakaf DT yang telah menyambut kami dengan penuh keakraban, mudah-mudahan kita bisa bekerja sama dan banyak belajar bersama,” ungkap Fadli.

Ia juga mengatakan tujuannya beserta jajaran mengunjungi Lembaga Wakaf DT Bandung.

“Tujuan kita untuk meningkatkan inspirasi dan komitmen kita untuk mengembangkan wakaf produktif,” tambahnya.

Sementara itu, ustadz Fahrudin menyampaikan pematerian terkait asal muasal Wakaf DT.

Ustadz mengatakan, awal mula Wakaf DT berasal dari pengajian kecil berjumlah lima orang pada tahun 1990, jamaah terus bertambah perminggunya. Hal ini mendorong perluasan lahan untuk pengajian.

“Alhamdulillah, pada saat itu akhirnya terbebaskan sebanyak 20 kamar, dan dari situ dibangunlah masjid sederhana berluaskan 300 meter,” tutur ustadz.

Ia menambahkan, masjid tersebut di juluki masjid seribu tangan, karena di bangun oleh semua lini, baik jamaah, tetangga sekitar dan mahasiswa.

Selain itu, ustadz Fahrudin menceritakan perkembangan Wakaf produktif Super Mini Market (SMM) DT.

Ia mengatakan, SMM DT berawal dari warung kecil bermodal 500 ribu rupiah, kini telah beromset hingga 24 milyar.

“Jadi sistem kita, penghasilan 50 persen untuk mauquf alaih, 40 persen untuk operasional, 10 persen untuk operasional nazhir,” terangnya.

Tampak antusisme hadirin pada sesi pematerian berlangsung. Di akhir pematerian, Fadli Mansur mengatakan kesannya kepada awak media DT.

“Sangat luar biasa pengembangan Wakaf Produktif di pesantren ini, mudah-mudahan ini memberikan inspirasi dan motivasi bagi kami untuk bisa mengembangkan wakaf-wakaf produktif di Kalimantan Selatan,” pungkas Fadli. (Noviana)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG