Menjadi Salah Tidak Sepenuhnya Salah?
DAARUTTAUHIID.ORG — Kebanyakan orang cenderung alergi bahkan membenci jika mendengar kata salah dalam kehidupannya. Mereka hanya menginginkan kata berhasil atau sukses yang seolah kata salah apalagi gagal tidak pernah mereka kehendaki dalam kamus kehidupan.
Dan kebanyakan dari kita juga malas dan takut untuk melewatinya. Meskipun sudah membaca banyak cerita orang-orang sukses yang kebanyakan diawali oleh kegagalan di awal perjalanan karirnya. Tetap saja perasaan takut untuk melewatinya tetap menyelimuti pikiran kita.
Yang menjadi alasan mengapa orang tidak menikmati kegagalan adalah tertundanya waktu mereka untuk mencapai apa yang diinginkan/dicita-citakan.
Sebagian orang mengisi kegagalan dengan keterpurukan, kesedihan atau yang lebih parah menyalahkan dirinya sendiri sebagai pemicu/penyebab adanya kegagalan tersebut. Tidaklah patut untuk ditiru.
Tetapi, ada sebagian orang mengisi kegagalannya sebagai ajang introspeksi diri, mencoba lebih baik lagi untuk kedepannya dengan pengalaman kegagalan yang pernah dirasai.
Dan yang paling hebat, mereka bisa menjadikan situasi ini sebagai penyemangat dalam melanjutkan perjalanan menuju cita-cita, bukan sebagai pemutus asa. Itulah pola orang sukses.
Kesimpulannya, kegagalan bukanlah penghenti cita-cita, pemutus asa dan penghancur mimpi. Jika kita bersikap terbuka, bisa jadi kita malah bersyukur karena mengalami kegagalan.
Ingat, tidak ada orang sukses yang tidak mengalami kegagalan dan ingatlah pula jika Allah SWT selalu bersama kita
Banyak kisah-kisah yang dapat memotivasi kita dalam menghadapi kegagalan. Contohnya kisah Seorang ilmuan yang tersohor bernama Thomas Alfa Edison harus menghadapi kegagalan demi kegagalan sampai akhirnya bisa menemukan sebuah penemuan besar.
Lampu pijar. Dalam sejarah tercatat Edison mengalami 1000 kali kegagalan. Tapi, dia tetap gigih dan terus mempelajari kesalahan-kesalahan yang dia lakukan saat hendak membuat lampu pijar dari mulai kesalahan terkecil sampai terbesar.
Sehingga dia hafal betul elemen-elemen penting dari lampu pijar tersebut. Pada akhirnya Edison pun menjadi ilmuan yang terus dikenang sepanjang masa.
Kegagalan yang luar biasa, akan melahirkan hasil yang luar biasa juga, itulah yang di lakukan Edison sang penemu lampu pijar.
Maka dari itu, tidak seharusnya kita takut dengan kesalahan, karena hal itu akan berpengaruh negative pada aspek psikologis atau sosiologis kita. Tapi, kita juga hendaknya tidak seperti keledai yang jatuh ke lubang yang sama.
Karena apa? Allah telah menganugrahi kita akal untuk mengkaji setiap kesalahan atau kegagalan yang kita alami. Banyak kasus siswa yang gagal dalam ujian kemudian mengakhiri hidupnya karena tidak mau menanggung malu.
Bahkan di jepang ada sekelompok remaja yang bunuh diri bersama di dalam sebuah mobil dengan cara menyimpan gas beracun pada AC mobil tersebut.
Penyebabnya lagi-lagi karena jiwa yang tertekan dengan kondisi jepang sebagai Negara yang maju dan dikenal bukan tempat bagi orang-orang yang gagal.
Rosulullah telah mengingatkan kita untuk menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya dengan mempelajari kesalahan yang telah lalu.
Supaya kita senantiasa tidak jadi orang yang rugi karena terus-terusan melakukan hal yang sama tanpa koreksi apalagi menjadi orang yang celaka karena menjadi insan yang lebih buruk dari sebelumnya.
Melalui kegagalan itu Allah sedang memberikan kita mata kuliah yang sangat hebat… jangan pernah putus asa… Karena setelah mengalami kegagalan anda akan menjadi lebih cerdas dalam menghadapi hidup. (Tedhi Setiadi)
Dosen Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Daarut Tauhiid
Redaktur: Wahid Ikhwan