Meneladani Jejak Nabi dalam Berdagang
DAARUTTAUHIID.ORG — Salah satu potret yang tidak pernah lepas dari kehidupan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu ketika masa mudanya aktif berdagang.
Bahkan sampai saat ini Nabi Muhammad dikenal sebagai pedagang yang sukses. Banyak pelajaran maupun teladan dari beliau tentang kiat berdagang yang jujur, amanah, dan dapat dipercaya.
Menurut buku Hikmah Kisah Nabi dan Rasul karya Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri (2021:275). Kala itu pedagang kaya-raya yang terkenal, seorang perempuan bernama Khadijah.
Suatu ketika Khadijah membutuhkan seseorang yang bisa dipercaya untuk mengawasi rombongan yang ingin mengirim dagangannya ke negeri Syam.
Khadijah mendengar ada seorang pemuda yang terkenal dengan kejujuran dan budi pekertinya. Ia merasa yakin bahwa Muhammad adalah orang yang jujur dan mampu mengemban amanah yang diinginkan. Nabi Muhammad ditemani oleh Maysarah yang merupakan utusan Khadijah.
Saat tiba di Syam, Muhammad bersama dengan pedagangan lainnya dengan gesit menawarkan dagangannya kepada calon pembeli.
Muhammad selalu bersikap jujur dan tidak menutupi cacat pada barang dagangannya. Apabila kondisinya bagus, maka ia akan bilang bagus. Begitu pula sebaliknya.
Selain itu, Muhammad juga menggunakan standar harga yang berlaku di masyarakat dalam menentukan harga jual barang dagangannya. Proses tawar menawar pun tak jarang dilakukan Muhammad kepada calon pembeli.
Kisah selanjutnya adalah urusan perdagangan yang dilakukan Muhammad di Syam berjalan dengan sangat lancar. Beliau pun mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Seluruh barang dagangan telah habis terjual.
Kepulangan Muhammad ke Mekah disambut dengan penuh antusias oleh para penduduk. Hal ini pun membuat Khadijah merasa gembira atas keputusannya memilih Muhammad karena reputasi sifat kejujurannya itu. Apalagi Muhammad berhasil menjual seluruh barang dagangan mereka.
Rasullulah Shallallahu ‘alaihi wasallam juga dikenal berdagang tanpa modal, konsep yang digunakan adalah menjualkan barang dagangan orang lain dengan imbalan bagi hasil.
Nabi Muhammad juga memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pelanggannya. Ia sangat ramah dan menghormati pelanggannya. Bahkan, ia mendahulukan kepentingan pelanggannya atas dirinya sendiri.
Semoga kita bisa mengambil pelajaran dan bisa menerapkan apa yang beliau contohkan bila kita ingin meraih kesuksesan dalam berbisnis dan menuai berkah. (Arga)
Redaktur: Wahid Ikhwan
(Sumber: Ridwan Abdullah Sani (2021). Hikmah Kisah Nabi Dan Rasul. Jakarta Timur: Amzah)