Azab Bagi Orang yang Enggan Berbagi
DAARUTTAUHIID.ORG — Orang bakhil adalah orang yang tidak mengeluarkan hartanya untuk membantu orang lain, bahkan untuk diri sendiri saja kecenderungannya sangat begitu pelit. Padahal dalam harta yang didapatkan tersebut ada bagian yang menjadi hak orang lain.
Sifat bakhil muncul dalam diri manusia karena didasari oleh kecintaanya terhadap harta begitu tinggi, menganggap bahwa harta yang disimpan akan bertambah terus bertambah dan merasa takut hartanya hilang.
Orang bakhil tidak disukai oleh Allah Ta’ala dan seluruh manusia. Hal ini disebutkan dalam sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Orang yang kikir jauh dari Allah, jauh dari surga dan jauh dari manusia”. (HR. Tirmidzi).
Istilah lain dari bakhil adalah kikir, orang yang kikir menurut Sahabat Abu Bakar Assiddiq akan mendapatkan satu dari tujuh balasan orang yang kikir. Di antaranya ialah:
- Orang kikir akan akan mati sementara ahli warisnya adalah orang yang suka menghambur-hamburkan harta. Dan juga ahli warisnya orang yang suka menghabiskan harta untuk tujuan selain yang Allah perintahkan.
- Orang kikir akan dipimpin oleh penguasa yang zalim sehingga harta benda yang dimiliki akan dikuasi pemerintah.
- Orang kikir akan digerakkan syahwatnya sehingga akan menghabiskan harta benda yang dimiliki.
- Dibangunkan pikiran untuk membangun sebuah gedung atau rumah nan megah yang berada ditanah sengketa. Sehingga hanya kerugian yang didapatkan.
- Ditimpa musibah seperti tenggelamnya harta benda atau terbakar atau dicuri dan sebagainya.
- Ditimpa penyakit abadi yang hartanya habis untuk pengobatannya tersebut.
Ada doa agar tidak menjadi orang kikir. Banyak akibat berbahaya yang didapatkan apabila menjadi orang yang pelit.
Oleh karenanya kita wajib meminta perlindungan kepada Allah Ta’ala agar dijauhkan dari sifat kikir dan orang pelit.
Selain meminta perlindungan, kita sebagai umat Islam juga dianjurkan untuk berdoa agar dijauhkan dari sifat pelit. Berikut doa Rasulullah agar diajuhkan dari sifat kikir:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa prihatin dan susah, dari sifat lemah dan malas, dari sifat kikir dan pengecut, dari belitan utang dan tunduk pada seseorang”. (HR. Bukhari, Muslim).
(Arga)
Redaktur: Wahid Ikhwan