Alasan Nabi Ibrahim Termasuk Ulul Azmi
DAARUTTAUHIID.ORG — Ulul azmi merupakan sebutan untuk hamba dan kekasih Allah yang memiliki keteguhan iman yang sangat kuat. Ini adalah gelar kedudukan yang diberikan Allah Ta’ala kepada hamba-Nya dengan ujian yang sangat besar dan mampu melewati dengan kesabaran dan keimanan.
Salah satu hamba Allah Ta’ala yang mendapat gelar ulul azmi adalah Nabi Ibrahim As yang dikenal juga sebagai Abu al-Anbiya (Bapak para nabi).
Disebut demikian karena Nabi Ibrahim mempunyai banyak keturunan yang menjadi seorang nabi, seperti Nabi Ishaq, Nabi Yaqub, Nabi Yusuf, Nabi Ismail, dan Nabi Muhammad SAW.
Cobaan yang diberikan Allah Ta’ala kepada Nabi Ibrahim begitu berat sehingga, gelar yang diberikan Allah kepadanya begitu tinggi karena ketaatan, keihlasan dan keimanan yang tinggi yang dimiliki Nabi Ibrahim menjadi ulul azmi.
Banyak pelajaran yang dapat kita petik dari kisah Nabi Ibrahim dalam menghadapi ujian yang datangnya dari Allah Ta’ala.
Setidaknya ada empat ujian yang diberikan Allah Ta’ala kepada Nabi Ibrahim As. Hal ini disebagaimana dijelaskan di dalam buku “Buku Pintar Puasa Ramadhan, Zakat Fitrah, Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi” karya Abul Abbas Zain Musthofa al-Basuruwani.
1. Dibakar Raja Namrud
Nabi Ibrahim lahir di Fadan Aram Irak, di tengah kaum penyembah berhala, termasuk ayahnya sendiri, Tarah yang bergelar Azar (nama berhala). Sedangkan rajanya bernama Namrud. Nabi Ibrahim As mengajak ayahnya untuk beriman, tapi justru ia berkata,
“Apakah kamu membenci tuhan-tuhanku, wahai Ibrahim?” jika kamu tidak berhenti, maka sungguh aku akan merajammu, dan tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama.”
Kemudian, Nabi Ibrahim menghancurkan patung berhala mereka. Karena itu, Raja Namrud akhirnya memerintahkan rakyatnya untuk membakar Nabi Ibrahim hidup-hidup.
Namun, api yang berkobar yang hendak membakar nabi Ibrahim menjadi dingin atas perintah Allah Ta’ala. Dalam Al Quran Allah Ta’ala berfirman:
قُلْنَا يَا نَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلَمًا عَلَى إِبْراهِيْمَ
Artinya: “Kami Allah berfirman, ‘Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim!” (QS. Al Anbiya: 69)
Setelah peristiwa itu, Nabi Ibrahimn bersama istrinya hijrah ke Syam untuk beribadah dengan tenang.
2. Diperintahkan Khitan
Pada usia 99 tahun, Nabi Ibrahim As diperintahkan oleh Allah Ta’ala untuk melakukan khitan, maka kemudian beliau berkhitan bersama putranya Ismail yang berusia 13 tahun. ejak saat itu Nabi Ibrahim mulai melaksanakan khitan dalam keluarganya.
3. Diperintahkan Menyembelih Putranya
Allah juga memerintah dan memberikan ujian kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya, Ismail, yang masih berusia 13 tahun sebagai qurban.
Demi membuktikan kecintaannya kepada Allah Ta’ala, Nabi Ibrahim pun melaksanakannya dengan penuh ketaatan, keimanan dan keikhlasan yang tinggi.
Namun, Allah kemudian menggantinya dengan menyembelih hewan. Peristiwa besar ini telah dilakukan umat Islam sampai saat ini hingga hari akhir yang disebut dengan Hari Raya Qurban atau Idul Adha.
4. Diperintahkan Bangun Ka’bah
Nabi Ibrahim diperintahkan Allah Ta’ala untuk membangun Kabah menjadi kiblat sholat umat Islam seluruh dunia hingga saat ini. Kabah ini menjadi salah satu bukti kebesaran maqam Nabi Ibrahim AS di sisi Allah.
Ka’bah merupakan sebuah bangunan suci yang sangat bersejarah dan akan tetap abadi hingga sampai hari akhir nanti. Dalam membangun Kabah ini, Nabi Ibrahim sendiri yang menjadi tukangnya dan dibantu oleh putranya Ismail yang menjadi kulinya, serta dibantu Malaikat Jibril yang menjadi arsitekturnya.
Redaktur: Wahid Ikhwan
__________________________
(Sumber: Abul Abbas Zain Musthofa al-Basuruwani: Buku Pintar Puasa Ramadhan, Zakat Fitrah, Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi; Republika, Khazanah)