Erdogan Sampaikan Menolak Pengaruh LGBT di Negaranya
[DAARUTTAUHIID.ORG]- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dalam pidato kampanyenya, menyatakan bahwa ia menolak dan akan melawan pengaruh kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Di depan warga Turki yang hadir, dia juga menegaskan bahwa keluarga yang kuat memiliki arti negara yang kuat.
Komentar Erdogan ini disampaikan saat berkampanye menjelang pemilihan presiden Turki pada 14 Mei mendatang. Pemimpin Turki berusia 69 tahun itu akan bersaing dengan tokoh sekuler sayap kiri Kemal Kilicdarogul dalam salah satu pemungutan suara terpenting Turki dalam sejarah pasca Utsmaniyyah.
“Kami menolak LGBT,” ujar Erdogan kepada pendukungnya di kota Giresun pada Kamis (04/05).
“Keluarga itu suci bagi kami. Keluarga yang kuat berarti bangsa yang kuat. Apapun yang mereka lakukan, cukuplah Tuhan bagi kami,” lanjutnya.
Pada tahun 2020, Presiden Erdogan membela ulama senior Turki, Ali Erbas, yang menyebut bahwa kaum homoseksual menyebarkan penyakit dan dikecam oleh ajaran Islam.
Ali Erbas yang merupakan Direktur Diyanet, semacam kementerian agama, dalam khutbah Jumatnya menyalahkan kaum LGBT atas penyebaran HIV-AIDS di Turki.
“Mari berperang bersama untuk melindungi masyarakat dari iblis semacam itu. Islam bisa menyebuhkan homoseksualitas,” ujarnya kala itu. Pernyataan Ali Erbas lantas mendapat kecaman dari Turki yang masih sekular.