Pengertian, Fungsi dan Cara Menjaga Niat dalam Islam

Redaktur: Wahid Ikhwan

DAARUTTAUHIID.ORG Amalan hati yang sederhana namun memiliki makna luar biasa adalah niat. Seorang ulama salaf pernah berkata bahwa amalan kecil dapat bernilai besar. Begitu juga amalan besar dapat bernilai kecil. Semua itu tergantung pada niatnya.

Pengertian Niat

Lantas apakah niat itu? Niat berasal dari bahasa Arab نيّة yang artinya keinginan. Sedangkan secara istilah niat adalah bertekad mengerjakan suatu ibadah maupun amal perbuatan karena Allah, niat terletak di dalam hati.

Imam An-Nawawi dalam kitabnya Syarah Hadits Arbain, meletakkan hadis ini pada posisi pertama. Dalam kitabnya tertulis:

“Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh Umar bin Al-Khattab Radiallaahu’anhu, ia berkata bahwa mendengar Rasulullah shallaahu’alaihi wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya segala amalan tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasulnya, maka hijrahnya untuk Alllah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena perempuan yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari, no.1 dan Muslim, no.1907).

Dalam hadis ini dijelaskan berapa pentingnya menjaga niat untuk senantiasa berorientasi kepada Allah dan Rasul-Nya.

Fungsi Niat

Niat dalam Islam adalah sebagai pembeda amalan. Niatlah yang membedakan antara ibadah satu dengan ibadah lainnya maupun membedakan antara kebiasaan dengan ibadah.

Niat juga berfungsi sebagai pembeda tujuan seseorang dalam beribadah. Maka dari itu, niat menempatkan posisi pertama dan menjadi syarat dalam melakukan semua ibadah.

Menjaga Niat

Kita sebagai umat muslim dianjurkan untuk senantiasa menjaga niat, agar senantiasa berorientasi lurus kepada Allah.

Pada suatu kesempatan KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dalam ceramahnya menyampaikan bagaimana seorang muslim agar senantiasa terjaga niatnya. Aa Gym memaparkan tiga hal, yakni :

1) Ketika hendak melakukan sesuatu, niatkanlah karena Allah Taala.

2) Ketika di tengah-tengah kegiatan, luruskan kembali niat agar tetap berorientasi untuk beribadah kepada Allah.

3) Ketika di akhir kegiatan, evaluasi niat tersebut. Apakah dari awal sampai akhir sudah berorientasi kepada Allah? Jika sudah, pertahankan. Jika dalam kenyataannya ditemukan niat yang salah, maka perbaiki apa yang harus diperbaiki.

Itulah pengertian niat, fungsi dan cara menjaga niat. Wallahu a’lam bishowab.

Kontributor: Noviana Rohma Susilowati

_______________________________________________________

DAARUTTAUHIID.ORG