Beramal Shalehlah, Setiap Amal Itu Pasti Dibalas Oleh Allah
[DAARUTTAUHIID.ORG]- Allah menjadikan Islam sebagai agama Rahmatan lil’alamin, dengan menjadikan manusia sempurna (insan kamil) melalui berislam sempurna (Islam Kaaffah) bukan hanya ditinjau dari ibadahnya kepada Allah saja, namun juga melakukan amal salehnya.
Pada dasarnya, nilai kebaikan seseorang diukur melalui amal salehnya. Jika seseorang tersebut buruk pada tingkah lakunya, boleh jadi kebaikan amal sholehnya tidak ada didalam dirinya. Dan jika seseorang tersebut pada tingkah lakunya terdapat kebaikan boleh jadi amal saleh tersebut pun ada padanya.
Amal saleh merupakan manifestasi atas keimanan seseorang. Amal saleh mempunyai feedback yang begitu mewah bagi seorang muslim. Allah Ta’ala berjanji akan memberi karunia bagi mereka yang istiqomah dalam beramal saleh. Tentunya, hal yang paling utama diberikan kepada orang-orang yang beramal saleh adalah Allah memberi pahala yang besar, sebagaimana dalam firman-Nya:
“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. al-Maidah: 9).
Kehidupan seseorang menjadi lebih baik dengan amal saleh. Amalan saleh memberi dampak positif dan semakin memperteguh keimanan. Hingga pada akhirnya kita yakin bahwa pahala amalan saleh selalu menjadi jaminan atas diri kita dihadapan Allah kelak. Allah berfirman:
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. an-Nahl: 97).
“…Dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya.” (QS. Maryam: 76).
Di era saat ini, melakukan amal saleh dari hal-hal terkecil sepertinya semakin minim dilakukan. Kalaupun ada, sepertinya hanya orang-orang yang menyandang grade “mukmin sejati” yang mampu mengimplikasikan dan memahami makna amal saleh tersebut. Sedangkan mayoritas dari kita seringkali beranggapan bahwa setiap perbuatan harus ada balasan seketika.
Pada saat perbuatan dilakukan namun tidak mendapat balasan berarti, kita malah seringkali kecewa dan marah. Lebih parahnya lagi, kita malah mengajarkan hal yang salah dalam memahami makna berbuat baik.
Allah Ta’ala tentu telah menjamin ganjaran pahala lebih besar untuk setiap perbuatan yang mengedepankan prinsip amal saleh. Kalau kita kaji lebih dalam, antara pahala dan imbalan seketika yang diberi, secara logika terasa perbedaannya. Memang, imbalan yang didapatkan akan terasa langsung efek dan manfaatnya saat itu juga.