5 Adab Berbicara yang Harus Diperhatikan Dalam Islam
[DAARUTTAUHIID.ORG]- Salah satu yang diatur dalam agama Islam yaitu adab ketika berbicara. Sebab, memiliki adab yang baik merupakan ciri seorang Muslim beriman. Hal ini dikutip dari sebuah hadits . Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata, Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka janganlah dia menyakiti tetangganya. Siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka muliakanlah tamunya. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka berkatalah yang baik atau diamlah.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad).
Berikut ini adalah beberapa adab berbicara yang harus dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Menjaga lisan
Seorang muslim adalah menjaga lisannya dengan penuh perhatian. Ia harus mampu menjauhkan lisannya dari perkataan yang bathil, dusta, ghibah, namimah, perkataan kotor, dan segala yang diharamkan oleh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam telah memberitakan hal itu dengan sabdanya berikut ini:
“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan suatu kalimat yang dia tidak pikirkan dahulu, Dia akan menggelincirkan ke dalam neraka lebih jauh dari apa-apa di antara timur.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad)
2. Berkatalah yang baik atau diam
Berkata yang baik atau diam merupakan salah satu adab berbicara yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi wassalam. Umat Islam diperintahkan untuk memperhatikan segala ucapannya, seseorang harus berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara. Apabila bermanfaat bagi orang lain, katakanlah. Namun, jika apa yang akan diucapkan itu akan merugikan orang lain lebih baik diam.
3. Sedikit berbicara dalam setiap perkataan
Ada beberapa hadits yang menganjurkan untuk sedikit berbicara kecuali dibutuhkan dan ditanya. Sebab, terlalu banyak berbicara merupakan salah satu penyebab jatuhnya seseorang ke dalam dosa.
Oleh karena itu, Islam menganjurkan umat Muslim untuk sedikit berbicara, apalagi untuk hal-hal yang lebih banyak mudharatnya. Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam bahwa beliau bersabda:
“Sesungguhnya Allah mengharamkan kalian dari durhaka kepada orangtua, mengharamkan bakhil dan rakus, memakruhkan katanya dan katanya (isu), banyak bertanya, dan mengamburkan harta.” (HR. Al-Bukhari)
4. Menjauhkan terhadap perkataan dusta
Dusta atau berbohong adalah memberitakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan. Tentunya hal ini dilarang oleh Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam. Sebab, dusta akan membawa seseorang kedalam dosa dan neraka. Seperti yang dijelaskan dalam sabda Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam pada hadits berikut ini:
“Sesungguhnya kejujuran menunjukkan kepada kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan kepada surga, dan sesungguhnya seorang lelaki yang berkata jujur hingga di sisi Allah menjadi orang yang shidiq. Dan sesungguhnya dusta itu membawa seseorang kepada dosa, dan dosa itu membawa kepada neraka. Dan seorang lelaki yang berdusta hingga tercatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Al-Bukhari)
5. Dilarang berkata kotor
Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam melarang umat Muslim berkata yang tidak baik seperti mengutuk, perkataan kotor, dan ucapan-ucapan bathil lainnya. Seorang Muslim harus senantiasa bebicara dengan tata cara yang baik, lemah lembut, dan penuh dengan kesopanan.
Ibnu Mas’ud meriwayatkan, bahwasannya Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Bukanlah seorang Mukmin yang sempurna, yang suka mencaci, mengutuk, berbuat, dan berkata kotor.” (HR. Al-Bukhari)