Aa Gym: 3 Cara Menghadapi Orang Yang Tidak Suka Kepada Kita
[DAARUTTAUHIID.ORG]- Ada habluminallah hubungan dengan Allah dan hablum minannas hubungan dengan manusia. Tiap orang berbeda-beda karakternya, maka kita harus punya keterampilan menyikapi orang yang berbeda. Kita tidak bisa memukul sama rata, contoh kita tidak mungkin disukai setiap orang, karena Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam orang yang paling mulia akhlaknya paling sempurna, tetap saja ada yang tidak suka.
Sikap apapun dari orang lain itu bisa bermanfaat, kalau kita bisa menyikapinya dengan tepat. Ada orang yang suka, ada orang yang netral, ada orang yang sebel ke kita, ada yang sekarang senang besok sebel, yang membolak-balik hati adalah Allah makanya hati-hati jangan suka sebal berlebihan siapa tahu jodoh dan jangan terlalu suka berlebihan siapa tahu suatu saat mengecewakan.
Berikut ini adalah teknik bagaimana bersikap kepada orang yang tidak menyenangkan kepada kita. Pertama, kalau ada orang yang nyinyir atau bersikap kurang baik kepada kita maka itu adalah ladang ilmu. Kita jadi tahu bahwa perilaku nyinyir itu jelek, perilaku nyinyir itu bikin gak enak, perilaku nyinyir itu akhlak yang tidak baik, dengan ada yang nyinyir kepada kita, kita makin tahu bahwa perbuatan buruk ini tidak boleh kita lakukan.
Kedua, kalau ada yang melakukan nyinyir kepada kita maka jadikan sebagai ladang evaluasi diri, jangan-jangan ini buah dari kenyiyiran kita kepada orang lain tanpa kita sadari, siapa tahu kita suka celetak celetuk yang melukai hati orang. Jika ada yang menyakiti kita, jangan-jangan ini teguran dari Allah terhadap kebiasaan buruk Saya suka melakukan penyiraan kepada orang lain.
Ketiga, kalau ada orang yang bersikap buruk kepada kita, maka jadikan ladang ujian ilmu. Bagaimana ilmu yang kita pelajari selama ini dipraktekkan, harus bersyukur kalau ada yang nyinyirin, karena ini bisa menjadi ladang ujian-ujian itu penting. kalau tidak ada ujian kita tidak naik derajat.
Jadi, kalau ada orang yang berbuat jelek kepada kita maka pertama dijadikan sebagai ladang ilmu dan kedua ladang evaluasi diri. Ketiga, jadikan ladang ujian ilmu. (KH. Abdullah Gymnastiar)
________________________