Aa Gym: Orang Baik Itu dari Hati Bukan dari Casingnya
[DAARUTTAUHIID.ORG]- Akhlak seseorang bisa tecermin dari respons spontan ketika dihadapkan dengan suatu permasalahan. Terkadang ada orang yang baik saat dipuji maupun dicaci, rusak akhlaknya. Jika orang sudah baik hatinya, kejadian apa pun, baik susah maupun senang, dia tetap akan baik.
Akhlak datang dari hati. Jika hati sedih, semua akan tampak sedih. Jika hati gembira, semua akan tampak gembira. Oleh karena itu, penting sekali untuk membersihkan hati. Dalam surat As-Syams ayat 8-9 dijelaskan, “Sungguh beruntung orang yang menyucikan (jiwa itu), dan sungguh rugi orang mengotorinya.”
“Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk bentuk rupa kalian, tetapi Dia melihat hati dan perbuatan kalian,” (Shahih Muslim).
Hal yang dilihat Allah dari seseorang adalah hati dan amal, tetapi kebanyakan orang mempercantik tampilan fisik. Perumpamaan hati dan amal, seperti ruh dan jasad. Jika tidak ada ruhnya, maka jasad mati, dan sebaliknya. Maka harus ada keduanya. Tapi, yang menjadi prioritas adalah hati.
Contohnya ketika sholat, sholat merupakan perbuatan amal. Tetapi, dalam sholat hati kita belum tentu mengingat Allah. Orang yang akhlaknya baik itu hatinya baik dan jasadnya mengikuti. Hati dibagi menjadi 3.
1. Qolbun mayyit, orang yang hatinya mati. Jasadnya manusia tetapi perilakunya lebih buruk dari binatang. Hidupnya mentuhankan nafsu.
2. Qolbun maridh, orang yang hatinya sakit. Orang yang hatinya sakit punya iman tapi sombong, ujub, dengki.
3. Qolbun salim, hati yang selamat. Orang yang qolbun salim itu akhlaknya bagus. Bisa menyikapi kejadian apapun dengan cara yang disukai Allah. Bila dipuji bisa bersyukur, bila dicaci juga bersyukur. Karena dipuji dan dicaci sama-sama merupakan ladang amal. (KH. Abdullah Gymnastiar)
______________________