Mari Kita Kembalikan Segala Kejadian Kepada Allah

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Sebagai seorang muslim sudah semestinya mengembalikan segala suatu kepada Allah Ta’ala. Allah maha mengetahui segala kejadian, tidak ada kejadian apapun yang tersembunyi dari Allah, dan mudah bagi membuka sesuatu hal apapun, siapapun, dan tanpa ada yang bisa mencegah.

Karena Allah ingin membuka maka dibuka, jika Allah ingin menurunkan maka pasti Allah turunkan. Misalkan ada seorang koruptor yang ditangkap maka itu sudah menjadi ketentuannya, boleh jadi itu merupakan doa dari orangtua. Orangtuanya pasti tidak mendoakan agar ditangkap KPK, tapi boleh jadi begitu cara menegur dan memperbaiki diri seseorang.

Ditangkap KPK itu belum tentu musibah, boleh jadi artinya penyelamatan bagi seseorang, karena kalau tidak diselamatkan maka ia akan terus-terusan membinasakan diri dan menzdalimin orang lain. Setelah ditangkap kemudian dimasukan ke penjara, boleh jadi di penjara menjadi orang yang lebih baik.

Seperti kejadian di palestina, cara Allah menjadikan hamba-hambanya mati dalam keadaan syahid, cara Allah menggugurkan dosa-dosa hambanya, sama seperti Israel pasti akan mati juga pada waktunya, ada anaknya yang tidak lulus di sekolah atau universitas tertentu boleh jadi itu yang terbaik dari Allah, padahal surga itu tidak ditentukan oleh sekolah atau universitas.  Daun yang terjatuh pun sudah dituliskan takdirnya oleh Allah di Lahul Mahfuzh. Maka mari kita kembalikan segala sesuatu itu kepada Allah.

Begitu juga dengan hal-hal yang tidak terduga yang kemungkinan akan datang kepada kita kapan dan dimana pun, seperti musibah. Jika seseorang ditimpa musibah atas kejadian, kemudian ia bersabar, berpikir positif, dan ridho atas kejadian tersebut maka akan mendapat pahala atas kejadian tersebut.

Mari kita simak dan renungi firman Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an yang berbunyi:

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji´uun”. (QS. Al-Baqarah: 155 – 156)

Salah satu bukti orang yang tingkat keyakinannya begitu tinggi kepada Allah, setiap perkataannya pasti selalu dikembalikan kepada Allah. (KH. Abdullah Gymnastiar)

______________________

daaruttauhiid.org