Bagaimana Cara Membaca Al-Qur’an? Berikut Kenali Cara-Caranya

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Allah Ta’ala sudah menjanjikan pahala atau balasan bagi orang-orang yan membaca Al-Quran. Hal tersebut sudah banyak disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits. Misalkan, setiap hurufnya akan diganjar dengan sepuluh kebajikan. Mari kita simak haditsnya yang berbunyi:

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran maka ia akan mendapat satu kebaikan dan dari satu kebaikan itu berlipat menjadi sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan alif lam mim sebagai satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR. Bukhari).

Namun, membaca Al-Quran tidak hanya sebatas dibaca dan membaca Al-Qur’an tidak bisa disamakan ketika membaca buku yang lainnya, ada cara cara untuk memenuhi kaidah membaca Al-Qur’an itu sendiri.

Dikutip dari sebuah buku  mengenai membaca Al-Quran secara Murattal dan Mujawwad, yang diterbitkan oleh Tim Penyusun LPTQ Provinsi Jawa Tengah. Dalam buku tersebut dijelaskan, ada empat cara atau bentuk bacaan Al-Quran, yaitu:

Pertama, Tartil

Metode tartil adalah sebuah metode membaca Al-Quran dengan cara lamban, sehingga terlihat semua Makhroj dan Sifat setiap huruf-huruf yang dilafalkan, sambil merenungkan arti lafadz yang dibaca.  Metode ini disebutkan dalam Al-Qur’an yang merupakan firman Allah Ta’ala yang artinya:

“Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.” (Al-Muzzammil: 4)

Makna  membaca Al-Qur’an dengan tartil atau perlahan-lahan yaitu, karena dengan membaca Al-Quran dengan perlahan akan membantu untuk memahami isi dan merenungkan makna ataupun hikmah yang dibaca. Baginda Rosullulah Shallahu ‘alaihi wassalam juga melakukan hal seperti itu, hingga istri Rosul yaitu Siti Aisyah radiyaAllahu anhu mengatakan bahwa beliau bila membaca Al-Qur’an yaitu perlahan-lahan sehingga bacaan beliau terasa paling Iama dibandingkan dengan orang Lain.

Kedua, Tahqiq

Tahqiq merupakan bentuk bacaan yang sama dengan tartil, dengan sedikit diperlamban. Cara Tahqiq juga biasanya digunakan bagi yang sedang belajar membaca Alquran agar dapat melafadzkan huruf beserta sifat-sifatnya dengan tepat.

Ketiga, Hadr

Hadr yaitu membaca Al-Quran kebailkan dari tartil dengan cepat dan dengar benar-benar memperhatikan hukum-hukum bacaan sesuai dengan ilmu tajwid yang ada.

Keempat, Tadwir

Tadwir merupakan bentuk bacaan kombinasi antara Tartil dan Hadr.  Metode ini merupakan pertengahan antara cara tahqiq yang begitu pelan, ringkas dan cepat. Bentuk metode tadwir juga tidak terlalu pelan dalam membacanya, juga tidak disempurnakan cara membacanya.    Bacaan metode tadwir kerap kali kita dengarkan dalam salat berjamaah. Salah satu contohnya ialah membaca Mad Munfasil tidak lebih dari 6 harakat seperti mana biasanya.

Untuk memilih cara mana yang akan digunakan maka disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Bagi para penghafal Qur’an biasaya menggunakan metode hadr, karena harus mengejar target mengulang hafalan dalam sehari. Berbeda bagi pemula mungkin dibutuhkan cara yang lamban yaitu tartil dalam membaca Al-Qur’an, agar kaidahnya membacanya tepat dan sesuai. Allahu a’lam bishowab.. (Shabirin)

____________________

daaruttauhiid.org