Belajarlah Mensyukuri Karunia Allah yang Diberikan
[DAARUTTAUHIID.ORG]- Semua karunia apapun bentuknya, itu adalah milik Allah, dari Allah dan dialah satu-satunya yang membagikan. Apapun karnunia dan kepada siapapun, kepada manusia, jin, hewan, semua makhluk yang ada, dan bahkan kepada makhluk kecil sekalipun yang tak pernah terpikir dan terlihat oleh kita semua Allah yang mengurus dan mencukupi, yang meminta dan yang tidak meminta.
Dalil mengenai sumber kenikmatan itu pun kerap disebutkan dengan beragam redaksi. Misalnya, Allah Ta’ala berfirman dalam Alquran surat An-Nahl ayat 53:
“Wa ma bikum min ni’matin faminallahi.”
Yang artinya: “Dan apa saja nikmat yang ada padamu dari Allah-lah datangnya.”
Dalam Al-Quran surat An-Nahl ayat 18, Allah berfirman: “Wa in ta’uddu ni’matallahi la tuhshuha.” Yang artinya: “Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, maka kalian tidak akan sanggup menghitungnya.”
Nikmat yang Allah berikan yaitu nikmat hidup dan nikmat rezeki, sebetuknya ada yang lebih tinggi yaitu syukur. Jadi kalau kita dikasih makanan, kambing juga dikasih, monyet juga dikasih, orang-orang dzalim juga dikasih, tapi nikmat yang paling besar adalah bahwa menyakini makanan yang diberikan datangnya dari Allah Ta’ala. Orang yang telah menyakini hal tersebut tidak akan mencela makanan.
Sesuatu yang lebih tinggi dari nikmat adalah bersyukur. Orang beriman senantiasa merasa cukup dengan karunia yang Allah beri. Syukur menjadi kunci hidup tenang dan tercukupi. Sedangkan kufur adalah gerbang menuju hidup yang nelangsa, selalu merasa tak cukup dan gelisah, bahkan dalam keadaan serba ada sekalipun. Manusia menderita bukan karena kurang karunia, tapi manusia menderita karena kurang syukur.
Syukur adalah magnet, penarik karunia yang belum datang. Sedangkan kufur adalah perusak atas karunia yang sudah ada pada diri kita. Semoga kita termasuk orang orang yang pandai bersyukur sehingga memperoleh derajat mulia di sisi Allah Ta’ala. Do’a agar tetap bersyukur:
“Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika, wa husni ‘ibadatik. (Ya Allah, bimbinglah aku untuk mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu, serta agar bisa beribadah dengan baik kepada Mu).” (HR An Nasa’i dan Ahmad). (KH. Abdullah Gymnastiar)
____________________