Mengenal Jusuf Hamka Pengusaha Dermawan
[DAARUTTAUHIID.ORG]- Mohammad Jusuf Hamka adalah seorang pengusaha Indonesia yang kerap dikenal sebagai bos jalan tol. Ia kelahiran Desember 1957 di Kota Samarinda, Kalimantan Timur ini lahir dengan nama Joseph Alun. Semasa kecil Jusuf Hamka diisi dengan kegiatan berjualan es mambo dan kacang di Masjid Istiqlal dan bilangan Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Orang tuanya yang moderat tak pernah melarang Jusuf Hamka untuk memeluk agama Islam. Bahkan, orang tuanya berujar agar ia menjadi muslim yang baik. Jusuf tak langsung memeluk agama Islam saat meminta izin kepada orang tuanya, satu tahun kemudian barulah niatnya terlaksana.
Kembali ke saat Jusuf Hamka hendak masuk Islam. Ia pun kemudian bertemu Buya Hamka di Masjid Al Azhar Indonesia ketika membaca berita ada orang Tionghoa yang menjadi mualaf. Awalnya, Jusuf hanya ingin menanyakan perihal agama Islam, apa saja yang harus dipersiapkan untuk memeluk agama Islam. Lalu, ketika ia berniat esok hari masuk Islam, Buya Hamka langsung memintanya membaca syahadat saat itu juga. Buya tak mau menunda hingga esok.
Walaupun dikenal sebagai pengusaha tersohor, Jusuf Hamka turut dikenal sebagai sosok yang dermawan karena kerap membantu masyarakat yang tengah kesusahan. Salah satu kedermawanannya tergambar pada tahun 2018, Babah Alun ini sempat menjual nasi kuning komplit dengan lauk-pauknya seharga Rp3 ribu saja per porsinya. Nasi kuning tersebut dijual di sebuah tenda yang diberi nama “Nasi Kuning Podjok Halal”. Tak hanya itu, Jusuf Hamka menjual sembako hanya dengan harga Rp5 ribu. Padahal, harga tersebut nilainya Rp25 ribu. Jusuf Hamka juga kerap membagikan makanan dan takjil untuk buka puasa. Jumlahnya bisa mencapai ribuan bungkus.
Jusuf Hamka juga mewakafkan sebidang tanah miliknya untuk menjadi lokasi pemakaman jenazah pasien Covid-19. Tanah seluas hampir 10 hektar itu berlokasi di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara. Awalnya, Jusuf ingin memberikan tanah itu secara gratis. Namun, akhirnya Jusuf memutuskan untuk menarik tarif sebesar Rp 7 juta untuk biaya gali tanah.
Semoga kita bisa meneladi para dermawan yang begitu mulia hatinya, mau membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan disaat merasa kesulitan. (Shabirin)
___________________