Inilah Rezeki Termahal

Salah satu rezeki yang termahal adalah suatu peristiwa atau kejadian yang membuat hati kita bersih. Karena dengan hati yang bersih atau qolbun salim membuat kita bisa pulang dengan semangat. Kalau kita diberi pilihan diantara kekayaan yang kita memiliki dengan nikmatnya qolbu salim, maka pilihlah qolbu salim, karena kekayaan kita tidak ada apa-apanya jika dibandingkan qolbun salim.

Ada satu pertanyaan, jika seseorang ditangkap karena tindakan korupsi yang dia lakukan itu baik atau tidak? Maka tergantung pada muhasabah dan intropeksi dirinya. Kalau setelah masuk penjara ia menjadi baik, rajin ibadah, tahajud jadi sering, membaca al-qur’an jadi lancar, dan banyak kebaikan-kebaikan yang ia kerjakan, maka masuknya ia ke penjara menjadi sesuatu yang baik untuknya.

Seorang narapidana ditanya, bagaimana keadaan dirinya ketika sebelum ditangkap, maka seorang tersebut mengatakan, bahwa sebelum ia ditangkap, ia sering melakukan dosa, hari- harinya diisi dengan maksiat terus, seperti berzina, mabuk, tidak menunaikan sholat, dan lain-lainnya. Semua kehidupannya kacau tidak mempunyai arah dan tujuan hidup.

Alhamdulillah setelah ia masuk penjara ia menjadi orang yang sholeh, selalu tahajud, setiap hari membaca Al-Qur’an, tidak ada kerjaan lain selain istigfar kepada Allah. Selain itu juga ia merasa tidak memiliki kesempatan untuk bermaksiat dan lebih bisa menjaga dan membersih hati, tidak bisa sombong, dendam, dan iri dengki. Maka setiap orang yang ditahan dan ditangkap kemudian membuat diri seseorang dekat dengan Allah Ta’ala, maka itu merupakan karunia yang besar dan luar biasa yang diberikan Allah kepada seseorang.

Tidak apa- apa kita dihina dan dicaci karena perbuatan salah yang telah kita sadari dan taubat kepada Allah, dari pada di puji tapi menjadi penyakit dalam diri kita, bauta apa orang- orang memujikita tetapi malah menimbulkan penyakit dendam, iri dengki, sombong, takabbur dan berbagai penyakit hati lainnya. Tapi sebaliknya jika ada seorang yang mencaci kita, kemudian membuat kita semakin tawadhu dekat kepada Allah itu jauh lebih baik kita.

Semoga kita jauh lebih bisa mengambil hikmah dari setiap pristiwa dan kita bisa mengevaluasi dan memberi hati dengan hikmah tersebut, karena hati bersih merupakan rezeki yang mahal dari Allah. Wallahu a’lam bishowab.

KH. Abdullah Gymnastiar

___________________________

daaruttauhiid.org