Siapa Saudara Syaitan?

Siapakah diantara kita yang menjadi saudara- saudara syaitan? Dalam Al-Quran disebutkan bahwa yang menjadi saudara-saudaranya setan adalah orang yang pemboros.  Sikap boros yang disamakan dengan perilaku syaithan juga ditegaskan dalam Al-Quran Surah Al-Isra, Allah Ta’ala berfirman: “Wa la tubadzir tabdzira innal-mubadzirina kanu ikhwana as-syayathini,”. Yang artinya adalah: “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan,”. (QS. Al-Isra: 27)

Ayat diatas diturunkan Allah untuk menjelaskan perbuatan orang-orang pada jaman Jahiliah. Mereka memiliki kebiasaan untuk menumpuk harta mereka yang diperoleh dari rampasan perang, perampokan. Kemudian, harta-harta itu dimanfaatkan hanya untuk berfoya-foya. Bahkan beberapa dari mereka ada yang menggunakan harta untuk menghalangi penyebaran agama Islam, melemahkan pemeluk-pemeluknya, dan membantu musuh-musuh Islam.

Setan selalu mengajak manusia untuk hidup pelit dan boros. Keduanya memang bertolak belakang, saling berada di kutub sebrang yang cenderung seperti jurang. Padahal, dalam agama hal-hal yang ada di pertengahan lebih dianjurkan dan lebih baik. Pelit tidak dianjurkan, dan boros pun demikian.

Namun diantara kita ada yang menganggumi para pemboros, yaitu orang-orang yang menghambur-hamburkan hartanya pada hal hal yang tidak bermanfaat, mengunakan hartanya pada kemasiatan dan hal yang sia-sia.

Tapi tidak boleh juga menjadi orang yang kikir yang tidak mengeluarkan harta dan tidak boros mengeluarkan harta dengan menghambur-hamburkannya, atau istilah lain disebut juga dengan hemat.

Yang perlu kita hemati dalam hidup adalah hemat waktu. Menggunakan waktu dengan sebaik mungkin, melakukan kerja-kerja yang produktif, dan tidak menyia-yiakan waktu begitu saja. Waktu dalam Islam sangatlah penting, sampai-sampai Allah banyak bersumpah demi waktu dalam Al-Qur’an.

Yang kedua adalah hemat harta. Yaitu dengan cara menabung dan bersedekah. Kedual hal tersebut merupakan bentuk investasi jangka panjang yang berguna dan bermanfaat dikemudian hari, baik di masa tua maupun diakherat kelak nantinya. Allahu ‘alam bishowab..