Menyikapi Ketidakcocokan Dalam Hidup
Semua persoalan hidup yang kita hadapi, harus kita pahami bahwa tidak semua keinginan selalu sesuai dengan kehendak kita, pasti ada yang tidak cocok dengan keinginan kita. Hal tersebut merupakan suatu takdir yang tidak bisa ditolak, maka yang harus dilatih adalah bagaimana diri agar siap menerima ketidakcocokan dalam hidup.
Kita kerap kali bersikap marah jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita, sedih dan kecewa jika keinginan kita tidak dipenuhi. Jika ada orang yang mudah marah karena keinginannya tidak terpenuhi atau karena masalah-masalah kecil yang sebenarnya tidak diperlukan untuk marah, maka orang tersebut tergolong orang yang sangat lemah, karena tidak mampu mengendalikan diri sendiri.
Misalkan dalam pernikahan, kita harus menerima realitas kehidupan setelah menikah, karena kita akan berhadapan dengan ketidakcocokan, perbedaan, dan bahkan sesuatu yang berada diluar espektasi kita. tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, pasti ada kekurangan dan kelebihannya, dan bagaimana kita bisa memahami dengan bijak perbedaan itu sendiri.
Mungkin kita sudah memiliki rencana hidup, tapi perlu diingat bahwa Allah Ta’ala sebagai pencipta manusia punya rencana atas setiap makhluknya, dan rencana Allah jauh lebih baik dari rencana manusia itu sendiri, kalau Allah sudah berkehendak atas rencananya maka tidak ada satu pun yang menolak, kalau jadi pasti jadi, tidak akan pernah meleset. Firman Allah dalam Al-Qur’an yang artinya:
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur, Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha tinggi lagi Maha besar.” (QS. al-Baqarah: 255)
Jika ada keingin kita yang tidak tercapai, maka jangan disimpulkan hal tersebut merupakan sesuatu yang jelek atau kegagalan, akan tetapi berprasangka baik terhadap apa yang menimpa kita, dan harus menumbuhkan rasa yakin dalam diri kita, bahwa Allah sedang menyiapkan sesuatu hal yang baik melebihi dari apa yang kita harapkan. Wallahu a‘lam bishowab.
(KH. Abdullah Gymnastiar)