Mabit Tarbiyatul Quran Masjid Daarut Tauhiid Jakarta (Rangkuman 3, habis)
JAKARTA – Mabit di Masjid Daarut Tauhiid Jakarta kali ini mengangkat tema Al Quran. Bersama Ustadz Suherman Ar-Rozi malam itu (Sabtu, 5/3) jamaah diajak membahas tentang tadabur ayat Al Quran, salah satunya tentang Surat Fatir ayat 29.
Ketiga adalah tazim, dosa jadi terasa indah dan merasa bahagia dengan melakukan dosa tersebut. Ini adalah tipu daya setan. Misal, saat pacaran merasa bahagia tapi saat menikah merasa tak seindah saat pacaran. Dampak dosa yang terakhir adalah mati su’ul khatimah.
Makna perdagangan yang tidak merugi selanjutnya adalah semakin bertambah kuantitas bacaan Al Quran, bertambah pula pahala. Asalkan bukan hanya tilawah lafdziyah saja tapi juga dengan maknanya.
Setiap hari kita berbisnis dengan Allah. Berapa banyak dosa yang kita lakukan dan berapa banyak pahala yang kita dapatkan? Apakah hari ini kita untung dengan pahala yang didapat lebih banyak dari dosa atau sebaliknya berarti kita merugi?
Keuntungan lain yang Allah berikan bagi yang senantiasa baca Al Quran yakni Allah mengangkat derajatnya menjadi keluarga Allah di dunia. Jika sudah jadi keluarga, tentu selalu diberikan yang terbaik.
“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga dari kalangan manusia. ‘ Beliau SAW ditanya, ‘Siapa mereka wahai Rasulullah.’ Beliau SAW menjawab, ‘Mereka adalah Ahlul Qur’an, mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang khusus-Nya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).”
Ahli quran juga disejajarkan kedudukannya dengan malaikat. Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu ‘anha. Beliau berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang mahir membaca Al-Qur’an, dia berada bersama para malaikat yang terhormat dan orang yang terbata-bata di dalam membaca Al-Qur’an serta mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala”
Orang yang mahir dalam hadits ini bisa diartikan yang menghapal Al Quran, tapi juga ada yang mengartikan senantiasa membaca Al Quran dengan memahami maknanya.
Keutamaan membaca Al Quran lainnya, dikatakan bahwa Al Quran mengangkat derajat manusia di surga.
“Dikatakan kepada penghafal Alquran: “Bacalah, naiklah dan baca secara tartil. Seperti engkau membaca tartil di dunia. Karena kedudukanmu berada di akhir ayat yang engkau baca.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi dari Amr bin Ash)
Itulah keutamaan orang-orang yang يَتْلُونَ (yathluuna). Mereka yang tidak hanya senantiasa membaca Al Quran, namun juga memahami makna dan berusahan mengamalkannya. (Iyiz)
Red: WIN
_______________________