Menyikapi Kegagalan Dalam Usaha
Dalam hidup ini, kerap kali kita mengalami kegagalan dan menghadapi berbagai masalah. Tidak jarang diantara kita yang memiliki mimpi atau bercita-cita, namun dalam perjalanannya kenyataan tidak sesuai dengan harapan kita sehingga sering kita sebut dengan mengalami kegagalan.
Kegagalan merupakan sesuatu yang wajar terjadi dalam bercita-cita, dan sebagian lainnya memandang kegagalan sebagai akhir dari segalanya. Padahal kegagalan merupakan proses pembelajaran untuk melahirkan hasil yang maksimal. Begitu juga dalam dunia wirausaha atau bisnis, untuk mencapai kesuksesan dibutuhkan kesabaran dalam menghadapi berbagai proses.
Dalam Islam memberikan solusi bagi setiap permasalahan hidup yang dihadapi setiap individu manusia. sebagimana firman Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an yang berbunyi:
قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Az-Zumar: 53)
Bukankah kita memang dianjurkan untuk menghabiskan jatah gagal sebelum kita berhasil, kegagalan adalah sesuatu yang harus dijadikan sebagai ajang intropeksi diri, dan melakukan perubahan menuju sesuatu yang lebih baik lagi. Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam ketika menjumpai suatu kegagalan atau mendapat suatu musibah selalu mengucapkan ucapan-ucapan yang baik dan bersabar, serta mengimani bahwa apa yang terjadi adalah takdir Allah Ta’ala.
Jika berpijak pada kata pepatah “Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda”. Jadi, kegagalan akan membawa kesuksesan dan keberhasilan, jika diterima dan disikapi dengan lapang dada. Allah menyampaikan pesan melalui Al-Qur’an yang artinya:
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan; Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS As-Syarh: 5-6).
Jika kita mampu menerima kegagalan pada saat ini, maka Allah akan memberikan kemudahan, baik itu dalam hal memudahkan diri dalam menerima kegagalan itu dengan ikhlas. Atau tidak menutup kemungkinan memenangkan dan mensukseskan kita dikemudian hari. Sepanjang seseorang betul-betul ikhtiar yang dilakukan karena Allah Ta’ala, terkadang Allah seakan-akan menunda apa yang menjadi hak seseorang, dengan tujuan agar seseorang merasakan nikmatnya Allah secara sempurna dari apa yang diusahakan, dari berbagai proses ujian dan tantangan. Allahu a’lam bishowab. (Shabirin)