Larangan Memakai Sandal Sebelah
Sandal merupakan salah satu hal yang sering kali kita gunakan, sebagai upaya mencegah kaki dari hal-hal yang mengotori kaki seperti najis dan kotoran lainnya. Disamping itu juga dapat mencegah dari hal yang dapat membahayakan kaki seperti benda tajam atau benda lainya yang dapat mencederai kaki. Namun, dalam Islam ternyata sandal tidak sekedar hanya dipakai begitu saja, ada adab-adab yang mengatur bagaimana seharusnya memakai sandal yang baik.
Salah satu hal yang perlu dihindari adalah tidak diperbolehkannya memakai sandal sebelah atau hanya satu saja. Larangan memakai sandal sebelah pun tetap berlaku meski tali sandal tiba-tiba putus, sebagaiman dalam hadit Nabi,
Dari Abu Hurairah Radiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu `alaihi wasallam bersabda: “Jika tali sandal kalian copot maka janganlah berjalan dengan satu sandal sehingga memperbaiki sandal yang rusak.” (HR. Muslim)
Hadits diatas memberikan bimbingan kepada kita untuk tidak memakai sandal sebelah, baik kiri saja ataupun kanan saja. Jadi jika seorang muslim ketika dalam perjalanan sandalnya kemudian putus atau rusak saat berjalan, maka hendaklah dia melepas semua sandalnya hingga ia memperbaiki tali sandalnya yang rusak atau putus dan tidak boleh memakai sandal sebelah saja dengan alasan karena sandal satunya yang putus atau rusak.
Para ulama memang berbeda pendapat tentang sebab larangan berjalan dengan satu sandal. Ada beberapa sebab yang dikemukan kenapa tidak diperbolehkan. Larangan memakai sandal sebelah bukan hanya berhubungan dengan wibawa, mencegah agar tidak tergelincir, menghindari dari berbagai kotoran. Akan tetapi menurut pendapat ulama bahwa jika memakai sandal sebelah maka dianggap adanya kelainan akal dan menyerupai cara setan berjalan.
وَعَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – – لَا يَمْشِ أَحَدُكُمْ فِي نَعْلٍ وَاحِدَةٍ, وَلْيُنْعِلْهُمَا جَمِيعًا, أَوْ لِيَخْلَعْهُمَا جَمِيعًا – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِمَا.
“Darinya (dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu), ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah salah seorang di antara kalian berjalan dengan satu sandal. Hendaklah ia memakai kedua-duanya atau melepas kedua-duanya.” (HR. Bukhari, no. 5855 dan Muslim, no. 2097. Imam Al-Bukhari menyebutkan hadits ini dalam Kitab “Pakaian”, Bab “Dilarang berjalan dengan satu sandal”)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shalallahu `alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya setan berjalan menggunakan satu sandal.” (HR. Ath-Thawawi)
Dalam Islam sudah banyak diingatkan dalam keterangan lain, bahwa seorang muslim tidak diperkenankan menyerupai setan dan bahkan tidak diperboleh juga mengikuti langkah-langkah setan, karena setan merupakan musuh nyata bagi umat manusia. Jika seseorang menyerupai setan dan mengikuti langkah langkahnya, berarti ia bagian dari golongan yang ia serupai tersebut. Naudzubillah Min Dzalik, semoga kita terhindar dari perbuatan tersebut. Wallahu a’lam bishowab.
(Shabirin)