Aa Gym: Lakukan Ini Jika Orang Lain Berbuat Salah

DAARUTTAUHIID.ORG | Bagaimana sikap kita jika melihat orang lain berbuat salah? Apalagi jika berbuat salah kepada diri kita? Karena setiap orang itu bukan malaikat, pasti ada kesalahan dan kelemahannya. Maka jadikan kelemahan dan kesalahan orang lain sebagai nilai tambah bagi kita.

Jadi jika kita menemukan kesalahan orang lain harus menjadi bahan evaluasi bagi diri sendiri, jangan sampai kita melakukan hal yang sama dengan orang lain. Artinya jika kita mengikuti kesalahan orang lain maka kita mendapatkan dosa seperti orang lain lakukan, prilaku orang lain harus menjadi cermin juga bagi kita, apakah kita sama dengan orang lain atau tidak.

Ketika orang ada yang pelit, kita ikutan menjadi orang yang pelit. Ada orang melakukan kejahatan, kita malah meniru yang jahat dan ada orang yang menipu kita, kita membalas dengan menipu juga. Hal seperti itu tidak dibenarkan dalam Islam, karena tidak akan menyelesaikan persoalan, malah akan berkepanjangan.

Misalkan ada orang yang melontarkan kata-kata yang buruk dan jorok, jangan membalas perkataannya tersebut dengan kata-kata yang sama, tapi jadikan sebagai sarana bercemin, apakah kita akan sama seperti orang tersebut.

Jika ada orang yang berkata jelek terhadap diri kita, maka balaslah perkataan jelek tersebut dengan perkataan yang baik dan mendo’akannya agar bisa menjadi lebih baik lagi, menjadi orang yang disayangi Allah dan diampuni segala dosa dan kesalahannya. Kalau suatu saat ia menjadi orang yang baik, pasti ia tidak akan melakukan kesalahannya lagi.

Oleh karenanya bijaklah menghadapi persoalan dengan membantu orang lain menjadi orang yang baik. Tidak ada manusia yang sempurna, bahkan diri kita sendiri. Kalau kita tidak bisa menasihati orang lain secara langsung maka yang harus kita lakukan adalah berdo’a.

Jangan kikir mendo’akan orang lain, karena yang kita doakan juga adalah makhluk atau ciptaan Allah Ta’ala. Kalau Allah sudah berkehendak pada seseorang itu mendapat hidayah dan menjadi baik, maka pasti akan menjadi baik. Wallahu a’lam bishowab.

(KH. Abdullah Gymnastiar)