Penutupan Program STQ ke-4 DKM DT Jakarta, Perjuangan Menjadi Santri Virtual
Penutupan Program STQ ke-4 DKM DT Jakarta, Perjuangan Menjadi Santri Virtual
Jakarta – Rabu (29/09), telah diselenggarakan penutupan Program Santri Tahfidzul Qur’an (STQ) Angkatan ke-4 DKM Daarut Tauhiid Jakarta. Dibuka dengan sambutan dari Ustadz Zakaria sebagai pihak penyelenggara program dan dilanjutkan dengan sambutan dari Muhammad Ubaidillah El Ghifari mewakili pihak santri.
Tidak mudah menjadi santri tahfidz virtual. Godaan akan lingkungan dan gawai menjadi tantangan terbesar. Setidaknya itu yang dirasakan oleh salah satu Santri Tahfidzul Quran (STQ) Masjid Daarut Tauhiid Jakarta.
“Sempat menjadi pecandu game online, menjadi musuh terbesar anak saya dalam menghafal Al Quran”, ujar Annisa, orang tua dari Muhammad Aliyansyah Farruqi (Ali), salah satu santri yang lulus pada angkatan ke-4 ini.
Ali adalah satu dari empat santri yang berhasil lulus melewati tantangan pembelajaran tahfidzul Quran secara daring. Dari total delapan peserta hanya empat yang berhasil menyelesaikan masa belajar selama dua tahun.
Selama masa pandemi program Tahfidzul Quran juga mengalami dampak, proses belajar mengajar yang harus memulangkan santri kembali ke rumah masing-masing dan melanjutkan proses pembelajaran secara virtual.
Untuk menguji hapalan santri, dalam acara tersebut para santri diuji langsung dengan tes melanjutkan ayat yang dibacakan oleh para hadirin yang datang, termasuk dari orang tua santri sendiri.
Dadang Sukandar selaku Kepala DKM Daarut Tauhiid Jakarta, memberikan wejangan dan motivasi kepada para santri agar tetap istiqomah. Lima hal yang menjadi pesannya kepada para santri. Pertama berani memulai, berani berproses, berani berkorban, dan berani mengevaluasi diri.
Acara ini diakhiri dengan pembagian sertifikat kelulusan dan rapor kepada masing-masing santri serta sesi foto bersama. Tangis haru dari orang tua yang bangga akan anaknya pun mewarnai suasana siang hari itu. Semoga para santri yang lulus dari program ini menjadi para hafidz yang menjaga hapalan Al Qurannya dan memiliki akhlak Qurani dalam diri. (Iyiz)