Tim Satguna Daarut Tauhiid Peduli di Bencana Banjir NTT
Ketika bencana menyelimuti negeri ini, Daarut Tauhiid selalu menyiapkan santri untuk senantiasa siap berkhidmat dalam hal penanganan bencana. Hal ini disampaikan relawan Santri Tangguh Inonesia Daarut Tauhiid Peduli (Satguna DT Peduli) Dede Sugih Hartono. “Setiap bencana memiliki cara penanggulangan yang berbeda. Serta ini juga sarana tafakur kita terkait bencana yang dirasakan saudara kita,” ujarnya pada Senin (3/5).
Dede juga menyampaikan ada pengalaman berharga saat bertugas di bencana banjir bandang NTT. “Alhamdulillah, selama bertugas selalu ada oleh-oleh untuk diri selama bertugas. Terutama dengan kondisi bencana yang dirasakan para penyintas. Tapi mereka masih ada rasa tolong menolong dan ibadah sangat khusyuk. Sehingga tidak ada kesedihan yang berlarut dan sudah siap akan kehidupan yang akan datang,” ujar Dede.
Dede juga menceritakan medan yang berat dilaluinya sampai ke lokasi penyintas bencana. “Kondisi bencana saat itu mengharuskan kita memutari pulau dikarenakan akses jalannya tertutup dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Mungkin itu rute terberat yang saya lalui. Saat material bencana sangat besar.”
Mengetahui hal tersebut menurutnya treatment setiap bencana pasti berbeda. Namun semua prosesnya sama yaitu menjadi sarana ibadah kepada Allah dalam menolong sesama. “Setiap saat kami yakinkan, semoga Allah menilai semua ini sebagai ibadah. Dan ini selalu kami tekan kepada diri kami sendiri. Semoga menjadi amal shalih dan kami diluruskan niatnya,” pungkas Dede.
Seperti diketahui, Pulau Adonara di Flores Timur memang merupakan wilayah terdampak paling parah akibat banjir bandang yang menerjang beberapa wilayah di NTT. Lokasi ini yang menjadi tempat khidmat kepada penyintas bencana oleh Tim Satguna DT Peduli. (Eko)