Waspada Penyakit Ujub
Salah satu penyakit hati yang paling berbahaya dan akan membinasakan diri yaitu sifat ujub. ujub ini adalah sifat yang membuat merasa kagum terhadap diri sendiri atau membanggakan diri sendiri. Bentuknya ini bermacam-macam, jika dari segi fisik ada yang merasa dirinya paling menarik dan rupawan, gagah, proporsional dibandingkan orang lain, kemudian merasa diri paling kuat sehingga sering kali menindas orang lain yang lebih lemah dari dirinya.
Sifat ujub ini sangat dekat dengan sifat takabur dan riya’. Sehingga orang yang dalam dirinya ada sifat ujub maka biasanya orang tersebut akan berperilaku takabur atau riya’. Karena dengan kekuatan dan kelebihan yang dimilikinya merasa orang lain harus tahu dengan hal tersebut.
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ
“Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18)
Allah Ta’ala sangat tidak menyukai orang yang memiliki sifat ujub, karena orang yang bersifat ujub biasanya karena dia lupa dengan kebesaran Allah, dia tidak sadar bahwa kekuatan dan kelebihan yang dimilikinya adalah karena pemberiaan Allah dan karena ada Zat yang lebih dahsyat dan hebat dari segalanya yaitu Allah yang maha Agung. Orang yang ujub juga akan mendapatkan kemurkaan dari Allah karena dia telah memakai pakaian Allah yaitu sombong, karena dalam Asmaul Husna ada salah satu sifat Allah yaitu Al-Mutakabbir. Tidak ada satu makhluk pun yang boleh bersikap sombong kecuali Allah, karena hanya Allah lah yang mampu melakukan segala sesuatu sesuai kehendaknya dan makhluk lain tidak akan bisa apa-apa kecuali tanpa hendak Allah.
Maka dari itu kita harus berhati-hati dengan segala kelebihan yang kita miliki, jangan sampai kita tergelincir melakukan perilaku ujub yang nantinya justru akan memusnahkan kita. Karena sangat mudah bagi Allah untuk mengambil kelebihan dan kekuatan siapapun yang Allah kehendaki. Jangan sampai kelebihan yang kita miliki saat ini menjadikan kita ujub dan membuat kita menjadi meremehkan bahkan menzhalimi orang lain, yang kemudian menjadikan kelebihan yang kita miliki menjadi kekurangan karena Allah ambil nikmat kelebihan kita, na’udzubillahi min dzalik.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat: 13)
Maka dengan kelebihan yang kita miliki tidak menjamin Allah akan menjadikan kita manusia yang mulia. Karena penilaian Allah memuliakan manusia adalah dia yang bertakwa kepada Allah Ta’ala.