Tim Peneliti LIPI Kunjungi Daarut Tauhiid

Pondok Pesantren Daarut Tauhiid menerima kunjungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk berdiskusi terkait perekonomian pesantren. Perekonomian pesantren dinilai salah satu aspek kemajuan Ekonomi Indonesia di Tahun 2021. Seperti diketahui, pemerintah RI mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini di angka 3,6 Persen.

Agenda tersebut bertempat di Aula Daarul Hajj Kompleks Wakaf Terpadu DT. Perwakilan Peneliti LIPI yakni Yani Mulyaningsih menuturkan bahwa kita perlu mengetahui seberapa besar pengaruhnya perekonomian pesantren dalam pertumbuhan ekonomi Indonseia.

“Bisa dikatakan, semua supporting system perekonomian di Indonesia harus saling membantu agar ekonomi kita dapat bangkit kembali. Termasuk pesantren yang dikelola oleh salah satu tokoh agama. Di saat kondisi seperti ini, sinergi dan kolaborasi sangat diharapkan pemerintah RI,” ungkap Yani, Rabu (31/3).

Yani yang merupakan Tim Penelitian Prioritas Riset Nasional Pengembangan Ekosistem Kewirausahaan UMKM berbasis Sumber Daya Alam LIPI, menambahkan ada enam supporting system dalam kebangkitan ekonomi untuk saat ini.

“Enam support ini terdiri dari pemerintah, non-pemerintah, pasar, social culture, dan finansial. Kami lihat ini ada di Daarut Tauhiid. Ditambah Daarut Tauhiid turut menjadi mitra pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam memberikan edukasi dan pelatihan untuk pesantren lain untuk berdaya secara ekonomi. Dari sini kita menilai, DT ternyata sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam kemajuan,” ujarnya.

Yeni sangat mengapresiasi apa yang dilakukan DT. Sehingga menjadi contoh untuk pesantren lain yang ada di Indonesia. “Kami melihat di DT ini mengamalkan ajaran agama bukan hanya untuk ibadah saja. Tapi juga dengan berwirausaha. Kami menilai, ini bisa membuat perekonomian Indonesia tumbuh di saat pandemi ini. Semoga DT bisa menjadi contoh,” pungkasnya.

Presentasi DT disampaikan oleh Bendahara Yayasan DT yakni Yunus Zainuddin dan Direktur Duta Transformasi Insani (DT Insani), Alek Kuswandi. (Eko/Gian)