Alhamdulillah, Empat Siswa SMA Adzkia Lolos SNMPTN
Kabar bahagia tengah menyelimuti SMA Adzkia Islamic School. Karena empat siswanya dinyatakan lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), pada Senin (22/3). Sebelumnya 20 siswa sekolah binaan Yayasan Daarut Tauhiid tersebut mengikuti SNMPTN Februari lalu.
“Alhamdulillah kemarin dapat informasi jika ada empat orang siswa SMA Adzkia yang berhasil lolos SNMPTN,” ujar Wakil Kepala SMA Adzkia bidang Kesiswaan, Rina Nurutami ujar ditemui pada Kamis (25/3). Empat siswa tersebut yakni Jorgha Akram Aryandi yang diterima di jurusan Teknik Komputer Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Cibiru, Dhea Amanda Astuti yang diterima di jurusan Teknik Elektro Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA), Karina yang diterima di jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya (UNSRI), dan Lisda Fernanti yang diterima di jurusan Pendidikan Ekonomi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
“Alhamdulillah ada kenaikan 1 orang dari tahun lalu,” jelas Rina. Perempuan yang sehari-harinya mengampu mata pelajaran Bimbingan Konseling ini menuturkan semakin banyak siswa yang berhasil lulus SNMPTN, maka kesempatan bagi adik kelas untuk dapat masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tersebut juga semakin terbuka lebar. Tidak hanya itu saja, menurut Rina kredibilitas sekolah juga akan semakin diakui karena dapat menghantarkan siswanya hingga berhasil lulus ke PTN.
“Mudah-mudahan dengan lulusnya 4 siswa ini, adik-adik kelas yang saat ini duduk di kelas XI dan X dapat menjadi lebih semangat dan termotivasi untuk lebih giat lagi belajarnya. Apalagi untuk lulus SNMPTN, saingannya tidak main-main karena pesertanya berasal dari seluruh Indonesia. Sementara bagi siswa yang sudah mengikuti seleksi dan belum lulus, jangan berkecil hati karena masih ada kesempatan untuk dapat melaju ke PTN favorit melalui jalur lain seperti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN), atau melalui jalur mandiri.” (Nawang/Gian)