Hindari Gelisah dengan Zikrullah
Kehidupan kita saat ini penuh dengan hal-hal yang modern. Berbagai fasilitas hidup semakin lengkap, mudah, bahkan murah. Banyak sekali fasilitas yang memudahkan kita mendapatkan kesenangan dan kegembiraan. Akan tetapi semua itu tidak menjamin bisa mendatangkan ketenangan.
Rumah yang megah, pangkat dan jabatan yang mentereng, uang di dalam rekening yang digitnya berderet-deret, mobil yang mewah, popularitas yang menanjak, semua ini bisa saja didapatkan oleh siapa saja yang mengupayakannya. Namun siapa pun yang berhasil mendapatkan semua itu, belum tentu bisa dengan mudah mendapatkan rasa tenang dalam hatinya. Karena tidak jarang semua fasilitas itu, yang menurutnya bisa mendatangkan kebahagiaan, kegembiraan, kesenangan, rupanya bisa juga berbalik menjadi sumber kegelisahan.
Bahkan semuanya bisa berbalik menjadi sumber masalah yang tidak mengenakkan. Ada orang yang gelisah karena masih juga belum mendapat pekerjaan, dan ketika pekerjaannya didapatkan justru malah semakin tenggelam ia dalam kegelisahan disebabkan beban tugas atau masalah lain di tempat kerjanya. Ada orang yang gelisah karena ingin masuk ke universitas bergengsi, namun setelah ia berhasil masuk malah semakin besar kegelisahannya disebabkan beban kuliah yang terasa berat baginya. Ada pula orang yang gelisah karena sudah lama belum mendapatkan jodoh, namun setelah ia menikah malah semakin bertambah kegelisahannya disebabkan ia merasa pasangan malah menjadi beban semata.
Padahal sesungguhnya segala kejadian yang berlangsung di alam semesta ini mutlak ada dalam genggaman kekuasaan Allah Ta’ala. Tidak ada sesuatu yang dapat terjadi kecuali pasti atas izin Allah. Bersatu seluruh jin dan manusia untuk menggagalkan suatu kejadian, jika Allah menghendaki itu terjadi maka pasti terjadi. Sebaliknya bersatulah seluruh jin dan manusia untuk menjadikan sesuatu terjadi, namun Allah tidak mengizinkan maka pasti tidak akan terjadi.
Demikian pula dengan apa yang terjadi pada diri kita. Kita mendapatkan kenaikan pangkat dan jabatan itu pun pasti atas izin Allah. Kita mendapatkan jodoh dan keturunan itu pun ada dalam kekuasaan Allah Ta’ala. Oleh karena itu, jika kita mendapatkan karunia tapi malah yang hadir di hati kita adalah kegelisahan, maka masalahnya bukan pada karunia itu melainkan masalahnya adalah pada diri kita sendiri.
Masalahnya adalah keterampilan kita menyikapi karunia yang Allah Ta’ala berikan. Rasa gelisah adalah alarm sebagai penanda bahwa kita sudah berkurang imannya. Karena tiada kegelisahan bagi orang yang kuat imannya kepada Allah Ta’ala. Tiada kecemasan bagi orang yang senantiasa ingat kepada Allah dan senantiasa menyebut asma-Nya dalam setiap keadaan. Orang yang lisannya senantiasa basah dengan zikrullah akan senantiasa jauh dari rasa takut akan dunia. (KH. Abdullah Gymnastiar)