Sedekah Menyingkirkan Duri
Umat Islam sebagai umat yang beriman adalah satu kesatuan. Jika diibaratkan laksana tubuh, maka begitulah adanya. Jika satu bagian merasakan sakit, yang lainnya pun merasakan sakit yang sama. Persaudaraan inilah yang membuat umat Islam menjadi solid. Oleh karenanya sifat individualistis tidak dianjurkan dalam Islam. Allah Ta’ala berfirman:
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ࣖ ﴿الحجرات : ۱۰
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. al-Hujurat [49]: 10).
Ayat inilah yang menjadi dasar persaudaraan umat Islam dalam iman, sehingga anjuran saling membantu dalam kebaikan telah menjadi ajaran luhur agama ini. Kepedulian sosial seorang muslim bahkan menjadi cerminan kesalehan pribadinya.
Menyingkirkan Duri
Kepedulian sosial itu tidak harus diwujudkan dalam hal-hal yang besar. Justru Islam mengajarkan bahwa kepedulian terhadap saudara kita bisa dilakukan dari hal-hal kecil. Amalan kecil itu yang jika dilakukan justru bernilai pahala yang besar. Contohnya menyingkirkan gangguan dari jalan umum.
Sering kiranya tatkala menempuh suatu jalan, entah itu dalam keadaan ramai atau sepi kita menjumpai beberapa hal yang mengganggu kala melewati jalan tersebut. Kita menemukan kerikil, batu, duri, atau ranting. Sebagai seorang muslim yang mengerti akan akhlak yang diajarkan Rasulullah saw, sudah seharusnya kita menyingkirkan segala bentuk bahaya itu.
Nabi Muhammad bersabda, “Sesungguhnya setiap manusia dari anak cucu Adam terlahir dengan tiga ratus enam puluh rangkaian persendian, maka barang siapa yang bertakbir, bertahmid, bertahlil, bertasbih serta memohon ampun Allah, menyingkirkan bebatuan, duri-durian atau tulang belulang dari jalan yang biasa dilewati manusia, serta menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar adalah sebanding dengan tiga ratus enam puluh jumlah persendian, sungguh pada hari itu ia akan berjalan sedang ia telah menjauhkan dirinya dari azab api neraka.” (HR. Muslim).
Termasuk Sedekah
Sedekah adalah pemberian dari seorang secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi waktu, dan jumlah sebagai kebaikan dengan hanya mengharap rida Allah Ta’ala. Dari segi bentuknya sedekah sesungguhnya tidak dibatasi pemberian dalam bentuk uang atau materi saja, tetapi sejumlah amal kebaikan yang dilakukan seorang muslim adalah sedekah. Termasuk dalam hal ini tindakan membuang bahaya di jalan umum merupakan sedekah.
Sedekah yang diberikan sekali lagi bukan berupa materi atau pun barang-barang berharga, yang terpenting hal yang diberikan bermanfaat meskipun hanya amal baik berupa membuang bahaya di jalan. Dalam memberikan sedekah hal paling utama adalah suasana batin dan keikhlasan serta cara kita dalam melakukannya.
Membuang bahaya di jalan adalah amalan kebaikan kecil namun menghasilkan pahala yang besar. Imam Muslim meriwayatkan hadis dari Abi Barzah bahwa beliau berkata, “Ya Rasulullah, tunjukanlah kepadaku amalan yang aku dapat memperoleh manfaat darinya. Rasulullah menjawab, “Singkirkanlah gangguan dari jalan orang-orang muslim.”
Dalam hadis lain dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Pada suatu ketika ada seseorang yang melewati sebatang ranting pohon yang menjuntai ke jalan. Kemudian orang tersebut berkata, ‘Demi Allah, saya akan menyingkirkan ranting pohon ini agar tidak mengganggu kaum muslimin yang lewat.’ Akhirnya orang tersebut dimasukkan ke dalam surga.” (Gian)