Umrah di Masa Pandemi
Alhamdulillah, Pemerintahan Arab Saudi telah membuka kembali kesempatan berumrah dan mengunjungi Tanah Suci bagi umat Islam. Namun memang dengan protokol kesehatan yang amat ketat. Ini menjadi kabar baik bagi umat muslim Indonesia yang telah lama merindukan Baitullah, baik untuk berhaji atau pun berumrah. Sebab tahun ini pun, rombongan jamaah ibadah haji dari Indonesia terpaksa membatalkan perjalanannya dikarenakan pandemi yang masih membekap dunia.
Di antara protokol kesehatan yang harus dipenuhi, ialah pertama tes PCR dan swab test yang dilakukan 72 jam sebelum masuk negara Saudi, dan harus dilakukan di Indonesia. Setelah itu baru dapat membuat visa dan mengurus tiket perjalanan. Jika hasil swab positif, biaya untuk visa dan tiket tidak akan hangus sepenuhnya, tapi bisa di-refund.
Lalu ketentuan untuk satu grup minimal 50 orang. Alhamdulillah dari MQ travel ada 200 orang untuk umrah. Di pesawat, Aa dan rombongan diberi sebuah kertas berisi pemberitahuan bahwa sesampainya di Saudi akan dikarantina selama tiga hari, dan melaksanakan swab test kembali. Setiap saat semua jamaah wajib memakai masker.
Selama umrah pun harus mandiri. Ambil koper masing-masing yang berjarak satu meter tiap orang hingga masuk bus. Tiap bus pun sekarang tidak boleh terisi penuh, maksimal hanya 20 orang. Sesampainya di hotel, kita akan swab test ulang. Satu kamar maksimal hanya berisi dua orang. Setelah hasil swab keluar, kita boleh pergi ke Masjidil Haram untuk menunaikan salat lima waktu. Tetapi tidak boleh berada di pelataran masjid, melainkan hanya di lantai satu. Pelataran dipakai hanya untuk jamaah umrah.
Baru jamaah dari dua negara yang berumrah, yakni dari Indonesia dan Pakistan. Indonesia sampai saat ini ada 280 orang. Hotel pun masih terbatas, baru dua hotel yang buka. Selain itu masih belum beroperasi dan masih sepi.
Umrah saat ini berlangsung 10 hingga 12 hari. Wajib membawa bekal logistik yang memadai sebagai persiapan apabila logistik dari hotel mengalami keterlambatan. Manasik dan segala hal teknis pun dilakukan secara daring via aplikasi Zoom. Biaya pun menjadi lebih tinggi, umrah di era pandemi ini minimal bertarif 30 juta rupiah dikarenakan menggunakan jasa hotel bintang lima. Sebab hotel dengan fasilitas di bawah itu belum ada yang beroperasi.
Batas usia pun ikut diteliti. Usia yang diperbolehkan saat ini ialah rentang 20 hingga 50 tahun sampai ada aturan baru dari pemerintah setempat. Setiap hotel memilki satu lantai untuk isolasi mandiri jika swab yang dilakukan di Saudi hasilnya positif. Isolasi akan dilakukan selama sepakan. Setelah tujuh hari akan swab test ulang sampai negatif, dan semua biaya ditanggung pemerintah Saudi lewat layanan asuransi setiap jamaah.
Karena dari umrah ke umrah akan menggugurkan dosa, maka banyak umat Islam yang merindukan tanah suci. Hingga ada yang beberapa kali mampu melaksanakan umrah. Sahabat sekalian itulah sedikit kondisi umrah di era pandemi. Semoga bermanfaat.
(MQ Pagi, 4 November 2020)