Saling Sharing, Baitul Quran DT Adakan Silaturahmi dengan Daarul Quran Bandung
Untuk meningkatkan inovasi program dan penguatan sinergi, Baitul Quran (BQ) Daarut Tauhiid (DT) mengadakan silaturahmi dengan Daarul Quran Bandung via daring, Kamis (22/10). Agenda yang bertepatan dengan Hari Santri Nasional itu, dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Harian Pesantren DT Dadan Junaedi.
Sebanyak tujuh perwakilan BQ yang terdiri atas Kepala Unit, Kepala Bagian, dan beberapa staf tampak antusias dan bersemangat mengikuti agenda silaturahmi tersebut. Khairurrazi, selaku Kepala Pengasuhan dan Hafy Muhammad, Koordinator Tahfidz Putra, hadir menjadi tim perwakilan Daarul Quran Bandung.
“Mudah-mudahan Baitul Quran DT dan Daarul Quran senantiasa menjadi lembaga tahfiz yang diridai Allah,” ujar Dadan mengawali agenda silaturahmi.
Dalam kesempatan tersebut, Baitul Quran DT maupun Daarul Quran saling mempresentasikan program masing-masing, termasuk membahas solusi perihal kendala yang sama-sama sedang dirasakan. Khususnya, mengenai problematika pembelajaran di masa pandemi yang harus dilaksanakan secara daring.
Baitul Quran dan Daarul Quran kompak mengikuti aturan pemerintah dan juga pembina yayasan masing-masing, untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan senantiasa menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Diprediksi hingga akhir Desember 2020, Baitul Quran akan tetap melaksanakan pembelajaran secara daring sesuai intruksi dan arahan Pembina dan Pengurus Yayasan Daarut Tauhiid. Ada pun Daarul Quran, per Juli 2020 santri telah kembali dihadirkan langsung ke pesantren secara bertahap dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Semoga kami juga di sini segera dapat melaksanakan pembelajaran secara langsung seperti sebelumnya, karena kita semua sudah sangat rindu dengan santri. Asrama di sini banyak, tapi santrinya masih di rumah. Rindu belajar secara langsung dengan santri,” kata Sigit, Kepala Unit Baitul Quran DT.
Di akhir pertemuan, Baitul Quran dan Daarul Quran saling support dan menguatkan bahwa segala kendala ini merupakan ketentuan Allah yang pasti memiliki banyak hikmah. Salah satunya adalah menghendaki lembaga-lembaga penyelenggara tahfiz untuk memperbanyak improvisasi dan inovasi dalam metode-metode pembelajaran, dan saling bersinergi satu sama lain. (Tuqo)