DKM Daarut Tauhiid Adakan Program Santriprenuer
Setelah sukses melaksanakan Seminar Santriprenuer pekan lalu, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Daarut Tauhiid (DT) membuka Program Santriprenuer. Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga bulan secara online ini, merupakan solusi bagi para penggiat usaha untuk menambah ilmu dalam berbinis di era digital.
Hal ini disampaikan Dadang Subagja, S.Kom, Ketua DKM Masjid DT pada acara Bincang Bisnis yang disiarkan MQTV, Selasa (29/9). Menurut Dadang, setiap muslim harus bermanfaat bagi muslim lainnya.
“Di masa pandemi saat ini, kita harus benar-benar mencari cara bagaimana bisa bermanfaat bagi yang lain. Kondisi sulit, yang tadinya memiliki kerjaan menjadi tidak ada kerjaan. Saling menolong itu perlu. Mencari solusi itu lebih baik,” katanya.
Menurutnya, di saat sulit saat ini banyak para penggiat usaha yang tidak melaksanakan usahanya karena terbatas akses dan kegiatan yang menunjang usaha. Ada juga anggapan dikalangan santri yang masih terbiasa dengan menolong agama Islam tidak melalui berdagang.
“Setiap kita bisa menolong agama Allah ini, termasuk dengan kita berwirausaha. Dan seorang santri tidak hanya mengenalkan kepada umat dengan cara berceramah saja. Tapi berwirausaha juga adalah sarana syiar dakwah yang bisa dilakukan. Saya rasa, dengan kondisi saat ini, pemahaman berjualan online patut diketahu dan mengupgrade keilmuan para pelaku usaha,” ujarnya.
Untuk itu, DKM Masjid DT bekerja sama dengan Sukses Berkah Community (SBC) menawarkan kegiatan pemahaman berwirausaha dalam kondisi pandemi dan motivasi wirausaha melalui online. Selain itu, menguatkan aktifitas ibadah harian sebagai nilai tambah para pelaku usaha.
“Usaha dan ibadah harus sejalan. Menolong agama Allah tidak hanya melalui mimbar, tapi bisa melalui berwirausaha. Inilah yang membuat kami fokus untuk melaksanakan Program Santriprenuer. Harapannya, keuntungan yang didapat bisa menolong agama Allah oleh para pelaku usaha yang mengikuti program ini,” pungkasnya. (Eko)