Menanamkan Kepedulian Sosial Sejak Dini

Memiliki anak yang peka, peduli, penyayang, pengertian adalah dambaan setiap orangtua. Bukan hanya pada manusia, namun juga lingkungannya termasuk hewan dan tumbuhan. Nah, memilih lembaga pendidikan yang tepat dengan metode pengajaran efektif adalah solusi membantu orangtua menanamkan kepedulian sosial sejak dini pada putra putrinya.

Secara harfiah, makna kepedulian sosial atau social awareness dalam lingkup anak usia dini yakni suatu keadaan di mana anak menyadari keberadaan, keterlibatan, dan perannya dalam lingkungan sosial.

Allah SWT berfirman:

 وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan. Dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya siksa Allah sangat berat.” (QS. al-Maidah [4]: 2).

PG dan TK Khas DT

Menanamkan kepedulian sosial pada anak di Play Group (PG) dan Taman Kanak-kanak (TK) Khas Daarut Tauhiid (DT) merupakan salah satu program pendidikan karakter, yakni karakter Baku (Baik dan Kuat). Dalam karakter Baku sebagai tata nilai DT terdapat karakter baik yakni poin ikhlas. Dalam poin ikhlas terdapat indikator yakni berbagi.

Khusus di PG dan TK Khas DT, ada beberapa kegiatan untuk menumbuhkan kepedulian sosial pada anak, yakni:

  1. Kegiatan memberikan bingkisan berisi makanan ringan kepada warga sekitar PG dan TK Khas DT. Kegiatan ini dijadwalkan satu pekan sebelumnya dengan koordinasi bersama orangtua. Jenis makanan dan batas harganya ditentukan oleh pihak sekolah. Dalam bingkisan tersebut diselipkan kata-kata motivasi.
  2. Pembiasaan infak setiap hari sebelum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Infak tersebut diberikan kepada yang membutuhkan dan bersifat sosial.
  3. Charity pada bulan Ramadan dengan memberikan mainan kesayangan atau mainan yang tidak dipakai namun masih sangat layak digunakan. Mainan tersebut akan dijual dan hasil penjualannya digunakan untuk amal serta sudah dikoordinasikan dengan orangtua. Kegiatan ini merupakan bentuk riyadhah/latihan anak-anak memberikan barang kesayangannya untuk amal.
  4. Snack time yakni berbagi pada teman yang tidak membawa snack.

Kiat Menanamkan Kepedulian Sosial

  1. Dengan menerapkan konsep pendidikan karakter, yakni:
  • Knowing yaitu anak diberitahu arti berbagi dan alasan mengapa mereka harus berbagi. Contoh dengan menggunakan buku panduan tentang berbagi, melalui video, story telling, dan role play.
  • Feeling yaitu mengajak anak memiliki rasa kasih sayang.
  • Acting yaitu anak-anak membagikan makanan.
  1. Mengadakan seminar parenting.

Kegiatan ini bertujuan menyamakan visi untuk menumbuhkan kepedulian sosial dengan berbagi antara pihak sekolah dan orangtua.

  1. Memberikan support media.

Dengan menggunakan spanduk dan membuat aturan jika ada teman yang tidak membawa makanan, maka diberikan makanan. Aturan dibuat dengan kesepakatan sehingga tidak menimbulkan paksaan.

Menurut Ade Karwati, S.IP, M.Pd selaku Kepala Sekolah PG dan TK Khas DT, tujuan poin ikhlas dalam berbagi tidak hanya bagi manusia saja, melainkan juga untuk hewan. Secara psikologis menyentuh hewan peliharaan terbukti bisa menumbuhkan rasa kasih sayang. Rasulullah saw bersabda, “Sayangilah yang ada di bumi, niscaya yang ada di langit akan menyayangimu. (HR. at-Thabrani). (Ana)