Ibadah Dikala Wabah

Tidak ada kejadian yang buruk jika kita mampu menyikapinya dengan baik. Sebagaimana sabda Rasullah saw, “Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya.” (HR. Muslim)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI) menyampaikan virus yang berasal dari Kota Wuhan di Tiongkok, merupakan virus jenis baru (SARS-coV-2) yang menyebar ke berbagai negara di dunia, dan menyebabkan timbulnya penyakit COVID-19 di mana-mana. Meresahkan seluruh umat manusia di dunia.

Tepat hari Kamis, 11 Maret 2020, WHO (World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia menetapkan Covid-19 sebagai pandemi. Situasi dan kondisi ini jelas tidak boleh diremehkan. Mengapa? Karena hanya ada beberapa penyakit saja di sepanjang sejarah yang digolongkan sebagai pandemi.

Lalu, apa itu pandemi? Pandemi ialah sebuah epidemi yang telah menyebar ke beberapa negara atau benua, dan umumnya menjangkiti banyak orang. Sementara, epidemi merupakan istilah yang digunakan untuk peningkatan jumlah kasus penyakit secara tiba-tiba pada suatu populasi di area tertentu. Istilah pandemi ini tidak digunakan untuk menunjukkan tingkat keparahan suatu penyakit, melainkan hanya tingkat penyebarannya saja. Dalam kasus saat ini, Covid-19 menjadi pandemi pertama yang disebabkan oleh virus Corona.

Sebelum adanya pandemi tersebut, telah terjadi berbagai pandemi influenza di dunia, di antaranya ialah flu babi yang merebak pada 2009. Penyakit ini terjadi ketika strain influenza baru (H1N1) menyebar ke seluruh dunia.               

Menghadapi Pandemi Covid-19

Flu biasa dan virus Corona atau Covid-19 sebenarnya sama-sama disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernapasan manusia. Akan tetapi, kedua virus ini berasal dari golongan yang berbeda. Infeksi virus Corona atau Covid-19 juga menyerang sistem pernapasan. Itulah yang membuat gejala virus Corona terbilang mirip dengan flu biasa.

Virus Corona dapat menyerang semua orang dari berbagai rentang usia, baik anak-anak, orang dewasa, ibu hamil atau menyusui, hingga orang lanjut usia (lansia). Selain itu, orang yang sebelumnya pernah mengalami kondisi medis, seperi asma, diabetes, penyakit jantung, akan lebih rentan untuk menjadi sakit parah akibat virus, bahkan mengakibatkan kehilangan nyawa.

Gejala infeksi virus Corona ini sebenarnya bervariasi antara satu orang dengan orang lainnya. Umumnya, gejala virus Corona dapat muncul 4 sampai 10 hari, setelah terpapar dari orang yang menderita. Secara umum, gejala virus Corona yaitu demam tinggi, batuk kering, merasa lemas, dan sesak napas. Gejala-gejala tersebut biasanya tergolong ringan dan dapat muncul secara bertahap. Penderita Covid-19 juga bisa mengalami nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, pilek atau diare.

Setelah ditetapkannya pandemi Covid-19 oleh WHO, tentu saja negara-negara yang telah terjangkit harus melakukan berbagai upaya untuk menghentikannya, termasuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Direktur Jenderal WHO, Tedros Ghebreyesus menetapkan empat hal utama yang harus dilakukan oleh suatu negara, yaitu mempersiapkan dan bersiap, deteksi, lindungi, dan rawat. Kurangi penyebaran dengan social distancing, menggunakan desinfektan ketika menyentuh suatu permukaan, rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer, menggunakan masker ketika sakit serta tidak menyentuh wajah.

Di Indonesia, Presiden Joko Widodo telah menghimbau melakukan aktivitas di rumah saja, untuk mencegah penyebaran virus ini. Bahkan, di beberapa negara lain seperti Italia dan Malaysia, mereka mengimplementasikan lockdown untuk menekan angka penyebaran virus.

Peran Daarut Tauhiid Cegah Covid-19

Menyikapi pandemi Covid-19 atau virus Corona, KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Pembina Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Daarut Tauhiid (DT) Peduli, sekaligus Pendiri Pondok Pesantren DT, menyeru kepada umat untuk jaga jarak atau social distancing. Hal itu dimulai dengan memulangkan para santri yang belajar di DT ke rumahnya masing-masing, lalu memberlakukan aturan WFH (Work From Home) bagi santri karya (karyawan DT), dan menutup aktifitas ibadah di Masjid DT sementara waktu, hingga pemerintah mengumumkan boleh beraktifitas seperti biasa.

Tidak hanya rutin melakukan sosialisasi di media sosial dan berkeliling kampung mengenakan sepeda dan pengeras suara, Aa Gym juga memfasilitasi wastafel untuk cuci tangan di lima titik strategis di Pesantren DT, sekaligus ikut memberikan makan siang gratis dan sembako bagi warga yang membutuhkan. 

Ibadah Dikala Wabah

Melaksanakan ibadah kini tidak seleluasa sebelum ada pandemi corona. Apalagi Kementerian Agama Republik Indonesia sudah mengeluarkan pengumuan resmi untuk tidak melaksanakan salat berjamaah di masjid, baik itu salat wajib, salat tarawih, salat Idul Fitri, hingga melarang untuk mudik lebaran. Namun, sahabat-sahabat harus tetap bersemangat memaksimalkan ibadah.

Sahabat dapat lebih banyak waktu beribadah bersama keluarga. Mulai dari salat berjamaah di rumah, membaca dan menghafal al-Quran bersama-sama, termasuk ikhtiar menolak bala, dalam hal ini virus Corona dengan bersedekah melalui DT Peduli untuk bersama-sama cegah Covid-19. DT Peduli menyalurkan donasi sedekah sahabat untuk ADP (Alat Pelindung Diri) bagi tenaga kesehatan. Lalu, sembako untuk dhuafa dan difable yang pendapatannya menurun drastis, bahkan semakin sulit mencari nafkah karena dampak pandemi Corona. Kemudian pembagian masker dan hand sanitizer. Terakhir, penyemprotan disinfektan masjid dan fasilitas umum.

Sepakat dengan pemerintah RI serta menjalankan instruksi dari Aa Gym untuk melakukan social distancing, maka DT Peduli menyiapkan kemudahan bagi sahabat yang ingin mendapat pahala kebaikan walau berada di rumah. Kemudahan tersebut yakni sahabat dapat berdonasi melalui scan QR Core sesuai standar Indonesia (QRIS), dengan menggunakan berbagai aplikasi pembayaran digital seperti Go Mobile, Gopay, Link Aja, OVO, Dana, dan lain-lain. Jika transaksi donasi sudah dilakukan, sahabat dapat menghubungi DT Peduli melalui website www.dtpeduli.org atau konfirmasi melalui whatsapp ke nomor 0817-7900-9700. (Cristi Az-Zahra)

sumber foto: facebook Faruq Hakim