Inilah Cara Mengatasi Puting Lecet karena ASI Sedikit
Bagi bunda yang memiliki buah hati masih bayi, pasti masalah ini sering dialami. Ya, puting susu lecet bahkan berdarah. Tentu sangat merepotkan. Salah satu penyebab puting susu menjadi lecet karena minimnya pasokan ASI. Lalu, bagaimana cara mengatasi puting lecet karena ASI sedikit tersebut?
Sebelum kita mengulas mengenai cara ampuh obati puting susu lecet, ada baiknya bunda mengetahui keterkaitan pasokan ASI yang sedikit jadi pemicu lecetnya puting susu. Karena, penyebab puting susu lecet bukan hanya karena pasokan ASI yang minim. Tapi, puting susu bisa lecet disebabkan cara menyusui yang salah, sering membersihkan puting susu dengan sabun mandi biasa sehingga kulit puting menjadi kering, atau kebiasaan bayi yang baru tumbuh gigi untuk menggigit-gigit puting sehingga lecet atau luka.
Kondisi puting susu yang lecet jangan dianggap sepele. Selain rasa tidak nyaman (perih) saat menyusui, lecet atau luka pada puting bisa memicu timbulnya infeksi pada payudara. Jika ini dibiarkan berlanjut, akan terjadi mastitis payudara. Yakni kondisi payudara menjadi meradang/memerah, puting membengkak, nyeri hebat terutama ketika payudara atau puting disentuh, dan demam tinggi. Jadi, bunda harus siaga dan segera mencari cara pengobatan ketika puting susu terasa perih saat menyusui. Karena itu adalah tanda awal ada lecet atau luka di puting susu.
Penyebab Produksi ASI Sedikit
Ada pun puting susu lecet karena ASI sedikit, atau mengapa pasokan ASI menjadi sedikit, lazimnya disebabkan beberapa faktor berikut ini:
1. Bayi jarang disusui.
ASI bisa berlimpah atau terus menerus diproduksi selama bunda rajin menyusui buah hatinya. Penjelasannya, semakin sering menyusui akan membuat payudara menjadi kosong. Payudara yang kosong akan memicu hormon prolaktin untuk segera memproduksi ASI, sehingga produksi ASI pun bertambah. Sebaliknya, produksi ASI akan berkurang jika payudara sudah/masih penuh karena jarang disusui. Jika kondisi tersebut terjadi dalam waktu lama, otomatis produksi ASI akan terus berkurang hingga akhirnya berhenti sama sekali.
Masalah ini sering dialami oleh perempuan karir yang terpaksa jarang menyusui buah hatinya karena terkendala pekerjaan. Untuk mengatasinya, disarankan ASI tetap harus dikeluarkan menggunakan pompa ASI, dan disimpan dalam wadah yang higienis untuk nanti bisa diberikan ke buah hati.
2. Jarang menyusui pada malam hari.
Meskipun bayi tidur lebih nyenyak dan lama pada malam hari, tapi itu bukan berarti bayi tersebut tidak disusui. Bunda harus tetap sering memberikan ASI sesering mungkin kepada buah hati walau ia terlihat tidak memintanya. Selain menjaga agar produksi ASI terus bertambah karena payudara sering dalam keadaan kosong, menyusui pada malam hari juga sangat baik. Mengapa? Karena ternyata hormon prolaktin yang bertanggung jawab terhadap produksi ASI sangat banyak ditemukan pada malam hari. Sehingga, ketika bunda rajin menyusui pada malam hari, maka akan menjamin ASI yang diproduksi semakin banyak. Jika sebaliknya yang terjadi, bayi jarang disusui pada malam hari, produksi ASI pun akan semakin sedikit hingga tidak ada lagi yang dihasilkan.
3. Asupan nutrisi yang tepat.
Ada kalanya jumlah ASI sedikit karena bunda kurang memperhatikan pasokan nutrisi yang dibutuhkan selama masa menyusui. Jadi, jika ingin ASI berlimpah, bunda hendaknya selektif mengonsumsi jenis makanan. Contoh, perbanyak mengonsumsi nasi merah, gandum, kacang hijau, brokoli, bayam, ikan salmon, dan masih banyak lagi.
Selain makanan-makanan tersebut, bunda juga bisa mengonsumsi suplemen yang berkhasiat mendongkrak kuantitas maupun kualitas ASI. Pilih suplemen yang terbuat dari bahan-bahan herbal paten untuk ASI, seperti madu pilihan terbaik, propolis, ekstrak daun katuk, ekstrak daun pegagan, dan sari kurma.
Atasi Puting Lecet
Nah, setelah bunda memahami cara agar ASI bisa banyak diproduksi, ini menjadi langkah yang tepat sebagai pencegahan. Karena cara mengatasi puting lecet karena ASI sedikit bisa dihindari jika bunda dapat menjaga ASI tetap banyak diproduksi. Sebaliknya ketika ASI kurang, saat menyusui bayi akan frustasi dan membuatnya menyedot puting susu lebih keras atau bahkan mengunyahnya. Akibatnya bisa fatal, bukan hanya ASI tidak ada yang keluar, tapi juga puting susu menjadi lecet atau luka.
Jika puting susu sudah terlanjur lecet, cara mengatasinya tetap bayi disusui. Jangan dihentikan. Jika tidak memungkinkan menyusui secara langsung, bunda dapat menyiasatinya dengan tetap mengeluarkan ASI menggunakan pompa ASI.
Ada pun cara mengatasi puting lecet karena ASI sedikit bisa menggunakan salep lanonin jenis medical-grade dan non-toxic. Bisa juga dengan cara alami. Yakni rajin mengoleskan ASI ke puting susu sebelum dan sesudah menyusui. Jika rutin dilakukan, dua atau tiga hari lecet di puting susu bisa kering dan sembuh. Mudah bukan? (daaruttauhiid)