Tumbuhkan Kemandirian, TK Khas DT Gelar Sunnah Camp
TK Khas Daarut Tauhiid (DT) menggelar acara perkemahan yang bertema ‘Bahagia dengan Sunnah’. Kegiatan tersebut digelar di atas aset wakaf, yaitu di halaman bermain sekolah.
Acara perkemahan ini memiliki tujuan akademik, yaitu sebagai bentuk pelatihan dan memberikan edukasi kemandirian sejak dini bagi para siswa, serta tujuan ketauhidan bagi anak, sehingga anak dapat meneladani Rasulullah saw.
Perkemahan yang diikuti oleh 70 siswa ini hanya digelar satu malam. Banyak pihak yang terlibat, mulai dari guru, dan relawan yang berjumlah 20 orang. Wiwi, Direktur Pendidikan DT menyampaikan, perkemahan digelar mulai Rabu (2/10),ba’da Ashar , hingga Kamis (3/10).
“Dalam acara perkemahan atau sunnah camp ini ada esensinya, yaitu setiap anak dapat mengimplementasikan kehidupan Rasulullah saw. Mulai dari cara beliau saw berwudu, baca doa sebelum tidur, hingga posisi tidurnya. Selain itu semua siswa akan mendapat berbagai permainan sunnah, seperti memanah, fun games, dan api unggun,” kata Wiwi.
Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat membantu tumbuh kembang anak, karena di dalamnya anak-anak akan dilatih kemandirian, kedisiplinan, dan menumbuhkan karakter tangguh (pantang mengeluh). “Pada usia anak-anak sekarang ini, mereka lagi dekat-dekatnya dengan orangtua, dan selalu ingin mendapat kemudahan, serta kebiasaan-kebiasaan manja seperti itu harus mulai dikawal sejak dini, agar mereka dapat bersikap mandiri,” tambahnya.
Kegiatan yang digelar tersebut mendapat dukungan dari wali murid, di antaranya ialah Yuni. Ia mengungkapkan, kegiatan kemah ini baru pertama kali diikuti oleh putranya. Yuni pun bersemangat dan mendukung keberlangsungan acara tersebut, dan berharap putranya menjadi anak yang mandiri, tidak rewel.
“Ini kali pertama acara yang diikuti oleh anak saya. Sempat menolak sih awalnya, tapi kali ini ada semangat saat ke sini melihat teman-temannya banyak yang ikutan, dan gurunya juga menguatkan maksud dan tujuannya. Jadi saya izinkan untuk ikutan camping bersama teman-temannya. Semoga setelah dari sini anak saya jadi bisa belajar disiplin, dan lebih bertanggungjawab lagi,” tuturnya. (Sukmara Galih)