Tanpa Kacamata
Kini, gangguan menurunnya tajam penglihatan banyak sekali penyebabnya, salah satu di antaranya adalah gangguan refaksi seperti rabun jauh, rabun dekat, silinder.
Untuk mengatasinya biasa digunakan kacamata atau lensa. Namun, tak sedikit orang yang tidak nyaman dengan penggunaan alat tersebut. Maka munculah teknik baru yaitu LASIK atau Laser Assisied Insitu Keratomileusis
LASIK merupakan prosedur bedah refraktif yang menggunakan sinar laser excimer untuk merubah kelengkungan kornea sehingga akan merubah kelainan refaksi yang ada menjadi normal.
Bila dibandingkan dengan Photo Refractive Keratectomy (PRK) yang hanya dapat diterapkan pada penderita Myopia kurang dari -6.D, Prosedur bedah LASIK menjadi sangat populer dan dapat diterima secara luas karena selain dapat mengurangi Myopia lebih dari -10, D menjadi normal. Hipermetrop sampai +4, D dan Asigmatisme sampai dengan silinder 6 D, juga dapat memperbaiki dari segi kosmetik.
LASIK terbukti aman, stabil, efektif, pemulihan fungsi penglihatan yang cepat serta tidak menimbulkan rasa sakit. Pada PRK, daerah kornea yang akan di laser diberi tanda dengan treparanasi dan diguyur air dingin sehingga efitel kornea tersebut bengkak atau odema,. Setelah itu, lapisan efitel hingga membrane basalis kornea di kupas, proses ini sering menimbulkan rasa sakit pada pasien sampai 48 jam dan diperlukan waktu kurang lebih 5 hari untuk proses efitalisasi atau kesembuhan total (Haze), serta proses ini juga sering menimbulkan pengkabutan pada kornea, sedangkan pada LASIK keluhan di atas tidak terlalu dikeluhkan pasien.
Miller dan kawan–kawan telah melaporkan tingginya tingkat kepuasan pasien Myopia (S – 0,75 sampai dengan S – 15,75 ) dan Astigmatisme ( 0 – 4.50 ) yang telah dilakukan prosedur bedah LASIK, juga beberapa penelitian melaporkan 83 % pasien yang menjalankan bedah LASIK merasa sangat puas.
Ada beberapa syarat untuk dapat dilakukan bedah LASIK yaitu :
1. Mata Myopia (1–12D),
2. Mata Hypermetrop (2 –6D),
3. Mata Asigmatisme (2–7D),
4. Umur lebih dari 18 tahun,
5. Ketebalan Kornea lebih dari 500 Mikran,
6. Tidak punya kelainan di kornea.
Prosedur bedah LASIK biasanya hanya memerlukan waktu 10 – 15 menit, penderita tidak perlu di rawat inap. Setelah dilakukan prosedur bedah LASIK penderita di istirahatkan sekitar 30 menit dan mata ditutup dengan DOP mata, penderita disarankan untuk tidak menggosok–gosok mata dan diberikan tetes mata antibiotic.
Evaluasi dilakukan hari pertama, ketujuh dan setiap bulannya selama tiga bulan.
Nah hasil bedah LASIK ternyata memberikan kepuasan yang cukup tinggi sehingga penderita tidak perlu memakai kacamata lagi. (dr. Awan Buana)