UAS Kunjungi Aa Gym di Masjid DT Bandung
Jelang Magrib, KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dikunjungi tamu istimewa, yakni Ustaz Abdul Somad, Lc, MA , atau yang akrab disapa UAS. “Alhamdulillah kita kedatangan tamu hamba Allah yang diberikan ilmu, diberikan kesalehan insyaallah, dan diberikan kemampuan menyampaikan. Jazakallah khair ustaz,” kata Aa Gym kepada UAS, ketika mereka tampil di depan jamaah, di lantai utama Masjid Daarut Tauhiid (DT) Bandung, pada Sabtu (7/9).
Aa Gym kemudian bertanya kepada UAS, mengapa ia berkunjung ke Masjid DT secara mendadak? UAS pun menjawab, ada tiga poin. “Pertama, mau memohon maaf, karena dulu pernah berjanji mau silaturahim di BSD. Tapi rupanya rencana di tangan manusia, ketentuan pada kuasa Allah SWT. Niatnya mau di BSD, rupanya terwujudnya di Bandung. Di mana pun bertemu, mudah-mudahan bernilai amal saleh insyaallah. Kedua, niat mau bertemu almukarom, Tuan Guru KH. Abdullah Gymnastiar, rupanya dipertemukan pula dengan para mujahid penuntut ilmu di jalan Allah (Santri DT). Ketiga, saya tidak beri tahu mau datang ke DT, karena takut kalau diberi tahu terlebih dahulu, nanti disiapkan kuda. Saya juga ingin membalas budi baik kiyai, serta mudah-mudahan pertemuan ini berkah,” ungkap UAS.
Meenurut UAS, berkumpulnya orang di majelis ilmu, atau di suatu tempat, disebabkan dua hal. Pertama, magnet tempat. Kedua, magnet orang. Magnet tempat yang dimaksud, ialah Makkah.
“Allah berikan magnet di Makkah, akan datang ke negeri ini kata Allah, walau dia naik unta yang kurus dari lembah yang dalam. Jadi ada magnet tempat. Makkah al mukaramah, disebut juga ummul quro,” tuturnya.
Magnet selanjutnya, ialah magnet orang. UAS menjelaskan, Ada orang baik bernama Abu Bakar, ada orang baik bukan arab namanya salman al-Farisi. Ada orang baik berkulit hitam, namanya Bilal bin Rabbah. Tapi kemudian ada satu magnet bernama Sayyidina Maulana Muhammad saw.
“Setelah Nabi Muhammad saw meninggal, ada satu yang dia tinggalkan, yaitu ulama. Maka, magnet yang dulu ada pada Muhammad saw, mengalir sampai hari ini. Saya yakin dan percaya, datangnya orang-orang untuk belajar ke DT, karena kemuliaan yang dititipkan oleh Allah kepada Kiyai Aa Gym. Mudah-mudahan saya sendiri pun mendapat keberkahan itu insyaallah,” kata UAS, yang kemudian diamiinkan oleh jamaah.
Menyimak penuturan UAS tentang dirinya, Aa Gym kemudian menjelaskan, bahwa pujian yang diberikan oleh seseorang kepadanya, itu hanya karena Allah Yang Maha Baik, masih menutupi aib dan dosa-dosanya. “Kenapa orang populer? Karena Allah SWT yang menghendaki, dan itu bukan karunia, tapi ujian. Disebut karunia, kalau lulus ujian,” katanya.
Aa Gym lalu mengungkapkan, perbedaan Aa dan UAS saat diuji dengan kepopuleran, ialah tingkatan ilmunya. “Saya dulu waktu ditakdirkan mendapat popularitas, saya nya kurang ilmu. Jadi, menghadapi popularitas dengan ilmu terbatas, mudah sekali tergelincir hatinya,” ungkapnya.
Kemudian, Aa Gym pun mengingatkan untuk tidak ada kemelekatan di hati, pada apa pun, siapa pun, kecuali pada Allah SWT. “Kenapa ada kemelekatan? karena kita sering mikir, kurang zikir.
zikir tidak cukup hanya dengan lisan, harus sampai ke tahap yakin, bahwa semuanya ada dalam genggaman Allah. Jangan ada yang mendominasi di hati, selain Allah SWT. Jangan ada yang jadi sandaran dalam hidup ini, selain bersandar pada Allah SWT,” jelas Aa Gym.
(Cristi Az-Zahra)