7 Adab Bangun Tidur
- Bangun, Duduk Dan Mengusap Wajah
“Kemudian ketika sudah masuk pertengahan malam, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bangun, kemudian beliau duduk, lalu mengusap bekas kantuk yang ada di wajahnya dengan tangannya.” (HR. Ahmad)
- Berdoa
Bahwa ketika Rasulullah bangun dari tidur, beliau berdoa,
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ
“Segala puji bagi Allah, yang telah membangunkan kami setelah menidurkan kami dan kepada-Nya lah kami dibangkitkan.”
- Bacalah 10 Ayat Terakhir Surat Ali Imran
“Beliau duduk, lalu mengusap bekas kantuk di wajahnya dengan tangannya, kemudian beliau membaca 10 ayat terakhir surat Ali Imran.” (HR. Bukhari)
- Mencuci Tangan
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,
“Apabila kalian bangun tidur, maka janganlah dia mencelupkan tangannya ke dalam wadah, sebelum dia mencucinya 3 kali, karena dia tidak mengetahui di mana tangannya semalam berada.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Masukkan Air Ke Hidung 3 Kali
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,
“Apabila kalian bangun tidur, maka bersihkan bagian dalam hidung 3 kali karena setan bermalam di rongga hidungnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Bersiwak/ Bersihkan Gigi
“Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, apabila bangun malam beliau membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Wudhu
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,
“Setan mengikat tengkuk kepala seseorang di antara kalian ketika sedang tidur dengan 3 ikatan. Pada setiap ikatan setan akan mengatakan, “Malam masih panjang, teruslah tidur.” Maka jika orang tersebut bangun lalu berzikir pada Allah, lepaslah satu ikatan. Kemudian jika ia berwudhu, lepas lagi satu ikatan berikutnya. Kemudian jika ia mengerjakan salat, terbukalah seluruh ikatan. Sehingga ia pun bangun dalam keadaan bersemangat dan baik jiwanya. Namun jika tidak melakukan demikian, maka biasanya ia akan bangun dalam keadaan buruk jiwanya dan malas.” (HR. Bukhari dan Muslim)