2B2L, Kiat Jitu Membina Persaudaraan

Segala puji hanya milik Allah SWT yang senantiasa melimpahkan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita termasuk orang-orang yang istiqamah meraih husnul khatimah. Salawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda Nabi Muhammad saw.

Saudaraku, fitrah manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang membutuhkan keterlibatan tangan orang lain di dalam hidupnya. Tidak bisa manusia hidup sendirian dan hanya mengandalkan dirinya sendiri. Manusia pasti, disadari atau tidak, sangat membutuhkan orang lain.

Mari kita perhatikan sebuah contoh, manusia membutuhkan pakaian. Dalam satu helai pakaian yang kita kenakan saja, ada begitu banyak keterlibatan tangan orang lain di dalamnya. Ada tangan-tangan cekatan petani kapas, ada tangan-tangan terampil penenun kain, ada tangan-tangan dingin pembuat pola dan penjahit, dilanjutkan kesungguhan para pedagang sampai akhirnya hadir di tangan kita, menutupi aurat kita dan memperindah penampilan kita. Masya Allah.

Begitu juga dengan makanan yang kita nikmati pagi tadi, misalnya. Alangkah baik jika makanan itu tidak hanya selesai kita makan saja, namun juga menjadi bahan tafakur untuk lebih meningkatkan rasa syukur dan mendekatkan diri kepada Allah, Yang Maha Memberi Rezeki.

Menu sarapan kita tadi pagi tentu terdiri dari berbagai rupa bahan. Nasinya berasal dari beras di utara, garamnya berasal dari selatan, ikannya dari timur, sayurnya dari barat. Pasti sangat banyak keterlibatan orang lain pada setiap prosesnya, hingga akhirnya sampai di hadapan kita untuk dinikmati. Semua berlangsung atas izin Allah SWT, dan menjadi bahan tafakur bagi kita.

Demikianlah, manusia adalah makhluk lemah sehingga saling membutuhkan untuk menopang keberlangsungan hidupnya. Oleh karena itu, manusia perlu mengerti bagaimana cara hidup dalam suasana kebersamaan dengan orang lain. Bagaimana cara hidup bersosial di antara mereka sehingga terbangun suasana yang harmonis, rukun, dan penuh keberkahan.

Nah, terkait hal ini, kita akan membahas mengenai kiat-kiat membangun kehidupan sosial sehingga terbangunlah suasana persaudaraan dan persahabatan yang erat dan diridai Allah SWT. Insya Allah.

Kiat ini terangkum dalam singkatan 2B2L. Apakah itu? B yang pertama adalah Berani mengakui kebaikan dan jasa orang lain. B yang kedua, Bijak terhadap kekurangan dan kesalahan orang lain. Kemudian, L yang pertama adalah Lihat kekurangan dan kesalahan diri. Dan, L yang kedua adalah Lupakan jasa dan kebaikan diri.

Demikianlah empat kiat yang terangkum dalam 2B2L untuk mempererat tali silaturahim dan persaudaraan di antara kita. Semoga bermanfaat. Hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepada-Nya kita memohon petunjuk. Wallahua’llam bishawab. (KH. Abdullah Gymnastiar)