151 Siswa SMA Adzkia Ikuti Ujian Tahfiz
SMA Adzkia Daarut Tauhiid (DT) kembali menggelar ujian tahfiz. Agenda yang diadakan setiap tiga bulan sekali ini, bertujuan memperkuat dan menguji hafalan seluruh santri SMA Adzkia kelas X, XI, dan XII.
“Alhamdulillah ujian tahfiz yang dilaksanakan saat ini diikuti seluruh siswa, yakni sejumlah 151 orang dan sudah dimulai sejak Ahad (7/3) pekan lalu, melalui aplikasi Google Meeting, Video Call Whatsap, atau sarana lain yang memungkinkan bagi santri,” ujar Akmal Jumara, Wakil Kepala SMA Adzkia Bidang Kepengasuhan, Senin (15/3).
Menurut ustaz yang akrab disapa Abah Akmal tersebut, pelaksanaan ujian tahfiz yang dilaksanakan setiap hari Ahad, mulai pukul 09.00 hingga pukul 14.30 ini, diikuti sebanyak 51 orang dalam setiap pekannya.
Ustaz berdarah Sunda itu juga menuturkan, meski dilaksanakan secara daring, ujian tetap berlangsung dengan khidmat dan prosesnya berjalan selayaknya ujian tahfiz luring yang digelar di sekolah.
“Satu pekan sebelum ujian tahfiz dilaksanakan, para muhafiz /muhafizah menyebarkan kuesioner kepada santri terkait juz yang akan diujikan, sehingga ketika hari H pelaksanaan ujian, penguji dapat menggunakan metode MHQ. Yakni penghafal memperdengarkan hafalan mereka dengan juz yang disesuaikan berdasarkan hasil data kuesioner terkait kesiapan santri,” ungkap Abah Akmal.
Dengan adanya evaluasi triwulan ini, SMA Adzkia diharapkan dapat menjaring potensi santri di bidang hafalan Quran, serta dapat menjadi motivasi tambahan bagi santri untuk semakin semangat menghafal.
“Selain menggunakan ujian tahfiz untuk menggenjot semangat santri. Tim Kepengasuhan juga menyiapkan twibon tahfiz setiap bulannya sebagai apresiasi bagi siswa yang telah menyetorkan hafalan,” kata Abah Akmal.
Dari ujian tahfiz ini, santri yang lulus akan mendapatkan berbagai nilai, di antaranya maqbul, jayyid, jayyid jiddan, dan mumtaz. Ada begitu banyak hal yang menarik dari kegiatan ujian tahfiz ini. Melalui foto dokumentasi yang dibagikan oleh penguji, ada siswa yang menyetorkan hafalannya dengan menutup mata menggunakan kain hitam. “Itu dilakukan agar lebih fokus dalam menghafal,” ujarnya.
Untuk menyukseskan kegiatan ujian tahfiz ini, tim panitia yaitu lima orang musyrif dan lima orang musyrifah telah dipersiapkan untuk menyimak dan mengoreksi bacaan Al-Quran dari santri. Meski sat ini siswa belajar dari rumah dan tidak dapat melakukan tatap muka seperti biasa, hal tersebut tidak menyurutkan antusiasme siswa dalam menyetorkan hafalan terbaik yang mereka miliki.
“Alhamdulillah semangat santri dalam menghafal sangat jelas terlihat. Berbagai kegiatan harian yang padat serta waktu yang cukup singkat, khususnya bagi kelas X karena mereka baru masuk beberapa bulan, tidak menyurutkan semangat mereka untuk maju dalam ujian tahfiz kali ini. Mudah-mudahan semangat ini dapat menjadikan tahfiz sebagai program unggulan bagi sekolah, dan ke depannya SMA Adzkia bisa lebih banyak lagi mencetak generasi penghafal Quran,” pungkas Abah Akmal. (Nawang)